Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anggota dewan di
Bangladesh dikeluarkan dari universitas karena diduga mempekerjakan delapan orang yang mirip dengan dirinya untuk mengikuti ujian di kampus.
Tamanna Nusrat dari Partai Liga Awami yang memenangkan pemilu, dituduh membayar sejumlah orang untuk menjadi dirinya setidaknya dalam 13 kali ujian.
Skandal itu muncul setelah penyiar swasta Nagorik TV memasuki ruang ujian dan bertemu salah satu wanita yang menyamar sebagai Nusrat. Kejadian itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nusrat, yang terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun lalu, tercatat sedang menempuh studi untuk gelar Bachelor of Arts di Bangladesh Open University.
"Kami mengusirkan karena dia telah melakukan kejahatan. Sebuah kejahatan tetaplah kejahatan," kata Rektor Bangladesh Open University MA Mannan kepada
AFP.
"Kami telah membatalkan pendaftarannya. Dia tidak akan pernah bisa diterima lagi di sini," lanjutnya.
"Wakil mahasiswa itu dilindungi oleh penjaga anggota dewan ketika mereka duduk untuk ujian. Semua orang tahu itu namun tak ada yang mengucapkan kata karena dia berasal dari keluarga yang berpengaruh," kata seorang pejabat perguruan tinggi itu.
Namun Nusrat tak dapat dihubungi untuk memberikan komentar atas skandal ini.
Kecurangan saat ujian, menyontek, dan membocorkan soal sebelum ujian tergolong umum terjadi di Bangladesh, membuat pihak berwenang sering membatalkan hasil ujian.
(afp/end)