AS Akan Kirim Aset Militer untuk Jaga Kilang Minyak Suriah

CNN Indonesia
Jumat, 25 Okt 2019 07:07 WIB
Amerika Serikat berencana meningkatkan kehadiran militer di timur laut Suriah untuk menjaga kilang minyak yang berhasil mereka rebut kembali dari ISIS.
Ilustrasi. (AFP Photo/Fadel Senna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat berencana meningkatkan kehadiran militer di timur laut Suriah untuk menjaga kilang minyak yang berhasil mereka rebut kembali dari ISIS.

"Salah satu perkembangan AS dan sekutunya dalam melawan ISIS adalah mereka berhasil merebut kilang minyak di timur Suriah, salah satu sumber pendapatan bagi ISIS," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan AS yang dikutip AFP.

"AS berkomitmen memperkuat posisi kami, berkoordinasi dengan rekan kami dari SDF di timur laut Suriah dengan tambahan aset militer untuk mencegah kilang minyak itu jatuh lagi ke tangan ISIS atau pihak lain."
Presiden Donald Trump sendiri sebelumnya sudah menarik sebagian besar pasukannya dari Suriah. Keputusan ini diambil setelah Turki memutuskan untuk menggempur pasukan Kurdi di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Kurdi tersebut selama ini membantu AS melawan ISIS di Suriah. Mereka pun merasa ditelantarkan oleh AS.

Namun kemudian, AS menginisiasi kesepakatan gencatan senjata antara Turki dan Kurdi. Selama gencatan senjata itu, pasukan Kurdi harus mundur dari perbatasan Suriah dengan Turki.

[Gambas:Video CNN]
Jika pasukan Kurdi tidak keluar dari perbatasan tersebut dalam kurun waktu 200 jam, Turki akan kembali menggempur.

Setelah milisi Kurdi keluar sesuai tenggat waktu, Turki memutuskan untuk menghentikan serangan. Trump pun menyatakan bahwa AS bakal tetap menerjunkan pasukannya untuk melindungi kilang minyak dari ISIS.

"Kami sudah mengamankan kilang minyak. Untuk itu, sebagian kecil tentara AS akan tetap di area di mana kilang minya berada," kata Trump. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER