Taliban Kembali Serang Pejabat Afghanistan, 5 Orang Tewas

CNN Indonesia
Jumat, 25 Okt 2019 20:37 WIB
Kelompok Taliban kembali melakukan serangan bom bunuh diri dengan target pejabat pemerintah Afghanistan. Sebanyak lima orang tewas dalam kejadian itu.
Ilustrasi serangan bom di Afghanistan. (AFP PHOTO / WAKIL KOHSAR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Taliban dilaporkan kembali menyerang dengan target pejabat pemerintah Afghanistan. Dalam serangan bom bunuh diri itu dilaporkan menelan lima korban jiwa, termasuk seorang anak.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (25/10), insiden itu terjadi di Provinsi Nangarhar. Menurut juru bicara pemerintah setempat, Attaullah Khogyani, serangan Taliban menargetkan iring-iringan kendaraan yang membawa pejabat badan intelijen Afghanistan.


Khogyani menyatakan sebanyak 17 orang terluka dalam serangan itu. Enam di antaranya adalah aparat keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi kekerasan di Nangarhar dilaporkan semakin meningkat. Sebab di wilayah itu bercokol kelompok Taliban dan Negara Islam (ISIS) Afghanistan.

Kedua kelompok itu saling bertikai. Pekan lalu lebih dari 60 orang meninggal akibat serangan teror di sebuah masjid, dan mengakibatkan seratus orang terluka.

Sampai saat ini belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.

[Gambas:Video CNN]

Taliban juga mengklaim China bakal menjadi tuan rumah dialog Intra-Afghan guna membahas masalah Afghanistan. Konferensi itu bakal digelar pada 29 sampai 30 Oktober mendatang.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada September lalu telah mengundang para pemimpin Taliban untuk bertemu. Namun dia menarik undangan itu dan mengakhiri pembicaraan setelah serangan Taliban di Kabul menewaskan seorang tentara AS. Sejak saat itu proses negosiasi mandek.

Dalam persyaratan perundingan damai, AS menyatakan hanya akan menyisakan 8000 serdadu di Afghanistan, sebelum ditarik secara keseluruhan. Sebagai gantinya Taliban berjanji tidak akan memberikan tempat persembunyian bagi kelompok teroris.


Meski tak mencapai kesepakatan, Jenderal Scott Miller, yang memimpin pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menarik 2.000 tentara dari wilayah itu selama setahun terakhir. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER