PM Trudeau Berkuasa Lagi, China Desak Bebaskan Bos Huawei

CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2019 10:57 WIB
Pemerintah China kembali mendesak PM Kanada, Justin Trudeau, untuk segera membebaskan salah satu petinggi perusahaan teknologi Huawei, Meng Wanzhou.
Salah satu direktur Huawei Technologies, Meng Wanzhou. (Huawei)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China kembali mendesak Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, untuk segera membebaskan salah satu petinggi perusahaan teknologi Huawei, Meng Wanzhou. Desakan itu disampaikan setelah Trudeau dan Partai Liberal kembali berkuasa setelah memenangkan pemilihan umum pada Oktober lalu.

"Kami mendesak supaya pemerintah Kanada mengambil langkah serius untuk segera membebaskan Meng Wanzhou, dan membiarkan dia kembali ke China dengan selamat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir Associated Press, Kamis (7/11).


Meng ditahan di Vancouver sejak Desember tahun lalu. Dia dilarang keluar dari negara itu atas permintaan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah AS menjerat Meng dengan sangkaan melakukan kejahatan perbankan dan mengelabui HSBC Holdings tentang kegiatan usaha Huawei di Iran. Iran adalah salah satu negara yang dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS, sehingga entitas perbankan internasional dilarang melakukan transaksi dengan negara itu.

Meng menyatakan tidak bersalah dan menyangkal tuduhan itu. Dia juga menolak permintaan ekstradisi ke AS.

[Gambas:Video CNN]

China membalasnya dengan menangkap dua warga Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, karena diduga menjadi mata-mata.

Pada Juni lalu pemerintah China memutuskan melarang impor daging dari Kanada. Alasannya adalah otoritas Kanada memalsukan dokumen ekspor.

Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, beranggapan penangkapan putrinya akibat imbas perselisihan politik antara AS dan China.


Tensi perang dagang antara kedua negara mencapai puncaknya saat Presiden Donald Trump mengeluarkan larangan bagi perusahaan AS untuk menggunakan layanan atau produk milik Huawei. Akibatnya, sejumlah perusahaan termasuk Google menghentikan dukungan untuk ponsel produksi Huawei. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER