Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu mendesak
Amerika Serikat untuk meningkatkan tekanan kepada Iran. Hal tersebut disampaikan Netanyahu kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
"Saya pikir kita beruntung Presiden Trump telah memimpin kebijakan tekanan yang konsisten terhadap Iran. Agresi Iran meningkat, tetapi pemerintahannya goyang," kata Netanyahu saat bertemu Pompeo di Lisbon, Portugal, Rabu (4/12). "Mari kita membuatnya lebih goyah lagi," ujar Netanyahu.
Netanyahu menegaskan bahwa Iran menjadi topik utama dalam pertemuannya dengan Pompeo. Sementara Pompeo menganggap pertemuan tersebut sangat produktif.
"Kami membahas upaya untuk melawan pengaruh destabilisasi Iran di kawasan, pentingnya kerja sama ekonomi dengan mitra regional dan masalah lain yang terkait dengan keamanan Israel," kata dia dikutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak Pompeo mengumumkan bahwa wilayah permukiman warga Israel di wilayah Palestina legal.
Pompeo menyatakan wilayah pemukiman Israel tidak sejalan dengan hukum internasional tidak berjalan dengan baik. Hal itu juga tidak berdampak terhadap perkembangan proses perdamaian.
[Gambas:Video CNN]Pemerintahan Iran memang tengah digoyang unjuk rasa selama beberapa waktu terakhir.
Lembaga pemantau hak asasi manusia, Amnesty International, menyatakan pemerintah Iran membunuh sekitar 208 orang dalam upaya meredam aksi unjuk rasa menentang pemangkasan subsidi dan kenaikan harga bahan bakar minyak pada November lalu. Kondisi itu disambut baik oleh Israel.
Tidak hanya Iran, Libanon, negara di mana Teheran memiliki pengaruh kuat, juga mengalami krisis yang sama.
Gelombang unjuk rasa telah melumpuhkan negara itu hingga Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengundurkan diri.
Israel selama bertahun-tahun menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir. Iran sendiri mengabaikan kewajiban yang disyaratkan dalam perjanjian nuklir 2015, karena kecewa dengan sikap Amerika Serikat yang menarik diri dan menjatuhkan sanksi baru.
Namun, sebagai sekutu terkuat, Netanyahu memuji sanksi yang dijatuhkan Trump.
(dea)