Jakarta, CNN Indonesia -- Lima pasukan pro-
Iran tewas akibat serangan udara yang menghantam kota Albukamal, Provinsi Deir Ezzor, bagian timur
Suriah, Sabtu malam (7/12) waktu setempat.
Lembaga pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan serangan tersebut menargetkan basis pasukan dan kelompok milisi pendukung Iran di dekat perbatasan Irak.
"Lima pasukan non-Suriah tewas," kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman kepada
AFP tanpa merinci kewarganegaraan lima pasukan tersebut.
Pasukan dan milisi yang didukung Iran, termasuk dari Irak, telah berada di daerah tepi barat Sungai Efrat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Provinsi tersebut saat ini dikontrol sebagian oleh kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika Serikat.
Sementara itu, sebagian wilayah lainnya dikuasai oleh kelompok pro-Presiden Suriah Bashar al-Assad yang disokong Rusia dan Iran. Koalisi pimpinan AS mendukung pasukan pimpinan Kurdi untuk memerangi ISIS di wilayah tersebut.
[Gambas:Video CNN]Koalisi di masa lalu telah mengakui melakukan serangan udara terhadap pasukan pro-rezim, tetapi membantah keterlibatan dalam serangan udara terbaru hari Sabtu lalu.
"Kami tidak melakukan serangan di Suriah (pada) 7 Desember 2019," kata koalisi dalam sebuah pernyataan kepada
AFP, Minggu (8/12).
Serangan udara tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian pemboman serupa.
Sepuluh pasukan Irak tewas pada September lalu dalam serangan udara. Di bulan itu juga serangan udara menewaskan 18 pasukan pro-Iran.
Pada Juni 2018, serangan di dekat perbatasan Irak menewaskan 55 pasukan pro-rezim, sebagian besar warga Suriah dan Irak, kata monitor itu.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan saat itu Israel bertanggung jawab, tetapi negara Yahudi itu menolak berkomentar.
Selama ini Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara ke Suriah untuk menargetkan sejumlah posisi kelompok Hizbullah dan pasukan Iran, musuh bebuyutan negara Zionis itu.
(dea)