Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penerbangan Federal
Amerika Serikat (FAA), menerbitkan peringatan larangan terbang bagi pilot pesawat penumpang dan kargo untuk melintasi wilayah udara Irak, Iran, dan sebagian kawasan Teluk Persia. Keputusan itu diambil usai
Iran menyerang dua pangkalan militer AS di Irak dengan rudal.
"Peringatan itu diterbitkan untuk menghindari salah perhitungan atau keliru mengidentifikasi pesawat sipil," demikian isi keterangan FAA, seperti dilansir
Associated Press, Rabu (8/1).
FAA menyatakan peringatan itu diterbitkan sebagai upaya mencegah pesawat sipil menjadi sasaran tembak. Sebab kondisi AS dan Iran saat ini sedang memanas usai serangan pesawat nirawak yang menewaskan komandan Pasukan Quds, Jenderal Qasem Soleimani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peringatan ini diterbitkan akibat kegiatan militer dan tensi politik yang meninggi di kawasan Timur Tengah, yang membuat penerbangan sipil Amerika Serikat dalam bahaya," lanjut FAA.
Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), Jonathan Hoffman, Iran dilaporkan melepaskan sekitar puluhan rudal balistik ke dua pangkalan pasukan AS dan Koalisi di Ain Assad dan Irbil.
[Gambas:Video CNN]Dia mengatakan saat ini AS sedang menakar kerusakan dan kerugian, serta mendata korban dalam serangan tersebut.
Stasiun televisi Iran menyatakan serangan tersebut sebagai pembalasan atas kematian Soleimani. Soleimani tewas dalam serangan udara di Bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari saat sedang turun dari pesawat.
(ayp)