Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya sembilan
roket menghantam basis pasukan
Amerika Serikat di pangkalan udara
Irak, Rabu pagi (8/1).
Sumber keamanan mengatakan kepada
AFP bahwa serangan terhadap pangkalan udara Ain al-Asad itu terjadi setelah faksi pro-Teheran di Irak berkomitmen untuk bergabung bersama dalam merespons serangan Amerika Serikat yang menewaskan perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Komandan tinggi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas akibat serangan
drone di Baghdad pekan lalu itu.
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Donald Trump terus memantau laporan serangan roket tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional," kata juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.
[Gambas:Video CNN]Sabtu pekan lalu dua roket juga menghujani markas militer Irak yang diisi tentara AS. Serangan hari Sabtu itu dilakukan sehari setelah serbuan pesawat nirawak AS menewaskan Qasem Soleimani.
Pentagon mengonfirmasi bahwa pembunuhan Soleimani diperintahkan langsung Trump, yang ternyata tanpa sepengetahuan DPR AS.
Trump menyatakan pembunuhan Soleimani dilakukan lantaran Irak hendak mengancam warga dan aset AS di Timur Tengah.
Iran mengutuk keras serangan tersebut dan bersumpah akan membalas kematian Soleimani dengan balasan yang seberat-beratnya.
(dea)