Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas penerbangan
Iran telah menemukan dua kotak hitam pesawat
Boeing 737 PS-752 milik maskapai
Ukraina yang jatuh di dekat Teheran pada Rabu (8/1).
"Dua kotak hitam pesawat Ukraina Boeing 737 yang jatuh pada pagi ini sudah ditemukan," ungkap juru bicara otoritas penerbangan Iran, Reza Jafarzadeh seperti diberitakan kantor berita
ISNA.
Kendati demikian, pihak otoritas Iran memastikan tidak akan menyerahkan kotak hitam tersebut kepada Boeing (sebagai produsen) dan Amerika Serikat untuk keperluan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak akan memberikan kotak hitam itu kepada pabrikan (Boeing) dan Amerika," kata ketua Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh, seperti dikutip kantor berita Mehr.
Pesawat Ukraine International Airlines jatuh dalam penerbangan menuju ibu kota Ukraina, Kyiv tak lama setelah lepas landas dari bandara internasional Imam Khomeini, Iran. Dilaporkan 167 penumpang dan sembilan kru tewas dalam kecelakaan tersebut.
Pihak maskapai mengatakan pesawat tersebut dioperasikan pada 2016. Proses pengecekan rutin dilaporkan baru dirampungkan dua hari sebelum terbang.
Presiden Ukraine Internasional Airlines, Yevhen Dykhne mengatakan pihaknya menghentikan sementara jadwal penerbangan ke Teheran setelah kecelakaan tersebut. Ia juga menyebut pesawat yang jatuh di dekat lapangan di Iran itu sebagai salah satu armada terbaik.
[Gambas:Video CNN]
Dykhne mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan batas waktu untuk penghentian penerbangan ke Teheran.
"Itu [penerbangan PS-752] merupakan salah satu pesawat terbaik yang kami miliki, dengan awak yang luar biasa bisa diandalkan," ungkap Dykhne.
Korban tewas terdiri dari 82 warga negara Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina (dua penumpang dan sembilan kru), 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga orang berkebangsaan Inggris.
Tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa nahas tersebut.
"Sudah dicek tidak ada korban WNI," jelas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (8/1).
Laporan yang dirilis FlightRadar24 mencatat pesawat Ukraina ini sempat tertunda selama hampir satu jam sebelum jatuh di area lapangan.
Hingga kini belum diketahui penyebab kecelakaan. Dugaan sementara pesawat jatuh karena masalah teknis.
(ap/evn)