Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Tertinggi
Iran Ayatollah Ali Khamenei menganggap penembakan pesawat Ukraina oleh
rudal angkatan bersenjata Garda Revolusi Islam (IRGC), merupakan tragedi yang pahit.
Namun, ia berharap keteledoran IRGC itu tak menutupi pengorbanan jenderal Iran, Qasem Soleimani, yang tewas dalam serangan
drone Amerika Serikat pada 3 Januari lalu.
"Kecelakaan pesawat adalah tragedi yang pahit itu membakar hati kami semua. Tetapi beberapa mencoba menggambarkan insiden itu supaya melupakan pengorbanan dan kesyahidan dari Mayor Jenderal Qasem Soleimani," kata Khamenei pada Jumat (17/1).
"Musuh kita sama bahagianya sebesar rasa sedih kita terkait kecelakaan pesawat Ukraina, bahagia karena mereka menemukan sesuatu untuk mempertanyakan IRGC, militer Iran, dan sistem," tuturnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khamenei memuji Soleimani yang telah berjuang di luar perbatasan Iran demi "keamanan" negara. Ia juga menganggap seluruh warga Iran mendukung "ketegasan" dan "perlawanan" angkatan bersenjata dalam menghadapi musuh.
[Gambas:Video CNN]Pekan lalu, Iran mengetahui bahwa IRGC secara tidak sengaja menembak pesawat Ukraine International Airlines dua kali dengan rudal hingga jatuh pada 8 Januari lalu.
Insiden itu menewaskan seluruh 176 penumpang pesawat yang kebanyakan dari mereka merupakan warga Kanada.
Kecelakaan pesawat itu memicu protes yang cukup besar di Teheran dan sejumlah kota lainnya di Iran. Ratusan orang turun ke jalan menuntut Khamenei mundur.
Presiden AS Donald Trump bahkan mengunggah kicauan berisikan dukungan terhadap warga Iran yang berdemo. Merespons kicauan Trump, Khamenei menuduh AS berbohong terkait dukungannya tersebut.
Dilansir
AFP, Khamenei menganggap dukungan AS hanya tipuan yang pada akhirnya akan menusuk warga Iran dari belakang "dengan belati racun mereka."
(rds/dea)