Iran Vonis Mati Warganya Diduga Mata-mata CIA

CNN Indonesia
Kamis, 06 Feb 2020 03:41 WIB
Iran memvonis mati Amir Rahimpour diduga menjadi mata-mata CIA dan membocorkan program nuklir.
Iran memvonis mati Amir Rahimpour diduga menjadi mata-mata CIA dan membocorkan program nuklir. (Ilustrasi/Istockphoto/Wavebreakmedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Iran dilaporkan menjatuhkan hukuman mati kepada salah satu warganya, Amir Rahimpour, yang diduga menjadi mata-mata Agensi Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA). Menurut Juru Bicara Mahkamah Agung Iran, Gholamhossein Esmaili, terpidana akan segera dieksekusi.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (5/2), Esmaili tidak merinci dakwaan, umur dan latar belakang Rahimpour. Menurut dia Rahimpour terbukti membocorkan rahasia program nuklir Iran kepada CIA.

Menurut laporan kantor berita Iran, IRNA, Rahimpour menerima sejumlah uang dari CIA sebagai imbalan karena membocorkan program nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat masih menjadi agen mata-mata asing, dia (Rahimpour) menerima banyak uang sebagai imbalan untuk memberikan informasi tentang program nuklir Iran kepada Amerika. Dia akan dihukum mati secepatnya," demikian isi laporan IRNA.

Selain Rahimpour, Esmaili menyatakan pengadilan juga menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada dua orang lain yang diduga menjadi agen CIA. Identitas kedua orang itu tidak diungkap, tetapi dia menyatakan mereka bekerja sebagai relawan.

CIA belum memberikan komentar terkait informasi tersebut.

[Gambas:Video CNN]
Iran sudah pernah mengeksekusi beberapa orang yang diduga menjadi agen intelijen Amerika Serikat dan Israel. Salah satu yang dikenal adalah kasus Sharam Amiri.

Amiri membelot ke AS, kemudian pulang ke Iran satu dekade lalu. Saat itu mulanya dia disambut oleh pemerintah, tetapi tiba-tiba menghilang.

Pada Agustus 2016, pemerintah Iran menghukum gantung Amiri karena diduga menjadi mata-mata AS. Hal itu terjadi setelah Iran meneken perjanjian pembatasan program nuklir.

Sebelum kesepakatan nuklir diteken pada 2015, program yang diduga virus komputer buatan AS dan Israel menghancurkan alat pengayaan uranium Iran. Selain itu, sejumlah ilmuwan dan pakar nuklir Iran satu-persatu meninggal diduga dibunuh lewat operasi intelijen. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER