Jakarta, CNN Indonesia -- Awak maskapai penerbangan nasional
Bangladesh, Biman Airlines, dilaporkan menolak permintaan pemerintah untuk melakukan evakuasi gelombang kedua warga dari China guna menghindari wabah
virus corona. Akibat penolakan itu pemerintah memutuskan membatalkan rencana tersebut.
"Kami tidak bisa memulangkan mereka karena tidak ada yang mau terbang. Tidak ada awak yang mau terbang ke sana. Awak yang pertama kali melakukan evakuasi juga menolak kembali," kata Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen, seperti dilansir
AFP, Rabu (12/2).
Sampai saat ini belum ada penduduk Bangladesh yang mengidap virus corona. Pekan lalu, negara di kawasan Asia Selatan itu memulangkan 312 orang, yang sebagian besar adalah mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini mereka berusaha kembali memulangkan 171 orang warga Bangladesh yang masih berada di China.
Para penduduk yang dievakuasi pada 1 Februari lalu saat ini dikarantina di asrama haji setempat selama 14 hari. Menurut pejabat badan kesehatan setempat, tidak ada satupun yang terjangkit virus corona.
[Gambas:Video CNN]Pemerintah Bangladesh kini berusaha menyewa pesawat milik maskapai China untuk memulangkan warganya yang masih berada di sana. Namun, upaya itu belum terlaksana.
Jumlah korban meninggal setelah terinfeksi virus corona sampai hari ini, Rabu (12/2), dilaporkan mencapai 1,107 orang. Sedangkan orang yang meninggal di luar China akibat virus corona sampai saat ini berjumlah dua orang, yakni di Filipina dan Hong Kong.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan nama resmi baru untuk virus corona yakni Covid-19. Covid-19 merupakan singkatan dari 'co' yang merujuk pada virus corona, 'vi' yang merupakan sebutan untuk virus, dan 'd' yang berarti penyakit (
disease).
(ayp/ayp)