Ilmuwan Kecam Asumsi Teori Konspirasi Dibalik Virus Corona

CNN Indonesia
Kamis, 20 Feb 2020 03:45 WIB
Ilmuwan dari berbagai negara yakin virus corona berasal dari satwa liar, bukan diciptakan di laboratorium di China.
Ilustrasi (Hector RETAMAL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan dari berbagai negara mengutuk anggapan bahwa virus corona muncul sebagai realisasi dari teori konspirasi dunia. Para ilmuwan yakin virus tersebut berasal dari hewan, bukan ciptaan manusia di laboratorium di China.

Merujuk jurnal medis The Lancet, seperti dikutip CNN, ilmuwan bakal terus menyangkal jika ada yang terus-menerus menyebut teori konspirasi di balik kemunculan virus corona.

"Kami bersama-sama mengecam keras asumsi teori konspirasi bahwa virus corona tidak muncul secara alami," tutur para ilmuwan mengutip CNN, Rabu (19/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menegaskan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan selama ini jelas menyatakan bahwa virus corona muncul secara alami. Virus tersebut berasal dari satwa liar.

"Teori konspirasi tidak melakukan apa pun, hanya menciptakan ketakutan, rumor dan prasangka yang membahayakan kolaborasi antar negara dalam melawan virus ini," tutur para ilmuwan.

Sebelumnya, Senator Tom Cotton dari Arkansas, Amerika Serikat tidak yakin virus corona benar-benar berasal dari satwa liar dan pasar hewan di Wuhan, China. Dia menduga itu diciptakan di laboratorium.

Sempat pula beredar informasi yang diucapkan Huang Yanling. Dia adalah warga negara China yang menempuh studi di Institut Virologi Wuhan.

Dia mengatakan virus corona berasal dari tempatnya menempuh studi. Namun, Institut Virologi Wuhan menyangkalnya.

"Baru-baru ini ada informasi palsu tentang Huang Yanling, lulusan dari institut kami, yang mengklaim bahwa dia adalah pembawa virus corona (patient zero)," kata institut tersebut, Senin (17/2).

[Gambas:Video CNN]
Hingga saat ini, korban jiwa akibat terinfeksi virus corona sudah lebih dari 2.000 orang di berbagai negara. Sebagian besar adalah penduduk China. Kasus paling banyak juga ditemukan di daratan China.

Sejumlah negara sudah melarang warga negara China masuk ke wilayahnya. Peningkatan kasus juga terus meningkat dari hari ke hari. 

Akan tetapi, ada pula pasien virus corona yang dinyatakan sembuh.  Hingga Rabu (19/2) tercatat 75.196 pasien yang dinyatakan sembuh. Jumlah ini meningkat dari 73.429 sehari sebelumnya.
(bmw/cnn/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER