Trump Tawarkan Pengampunan Bersyarat pada Pendiri WikiLeaks

CNN Indonesia
Kamis, 20 Feb 2020 03:13 WIB
Presiden AS Donald Trump bakal mengampuni Julian Assange andai mengatakan Rusia tak terlibat dalam peretasan email pada Pilpres 2016.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Nicholas Kamm / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan pengampunan kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange. Pengampunan diberikan andai Assange mengatakan bahwa Rusia tak terlibat dalam kasus peretasan email tim sukses Hillary Clinton pada Pilpres 2016 lalu.

Mengutip AFP, Trump menawarkan itu melalui dokumen yang diberikan Anggota Kongres Dana Rohrabacher kepada pengacara Assange, Jennifer Robinson.

Penawaran Trump lalu dijelaskan oleh pengacara Assange yang lain, Edward Fitzgerald dalam sidang pendahuluan kasus spionase Assange di Pengadilan Westminster, London, Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edward mengatakan bahwa pada Agustus 2017 lalu, Dana Rohrabacher mengunjungi Assange di Kedutaan Besar Ekuador untuk Inggris di London.

"Rohrabacher akan menemui Assange dan mengatakan atas instruksi dari Presiden, ia menawarkan pengampunan atau jalan keluar lain jika Assange mengatakan Rusia tidak memiliki hubungan dengan kebocoran email DNC (Democratic National Comitee)," ucap Edward, Kamis (20/2).

Email tim sukses Hillary Clinton pada Pilpres 2016 lalu diretas dan muncul ke publik. WikiLeaks yang mempublikasikannya pada 2016.

Dia juga membocorkan ribuan dokumen rahasia AS melalui WikiLeaks.

[Gambas:Video CNN]
Julian Assange lantas diburu pemerintah Amerika Serikat untuk diproses hukum. Assange lalu pergi ke sejumlah negara dan mendapat suaka untuk menghindari penangkapan.

Pada April 2019, polisi Inggris menangkap Assange di Kedutaan Besar Ekuador di London. Dia sudah bersembunyi di sana selama 7 tahun.

Amerika Serikat lalu meminta agar Assange diekstradisi. Namun, Assange menolak.
(bmw/afp/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER