Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (
DK PBB) sepakat menyerukan seluruh anggota untuk mendukung solusi dua negara sebagai jalan tengah penyelesaian konflik
Israel-
Palestina.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Belgia, presiden DK PBB bulan ini, dewan tersebut menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara yang selama ini tengah dinegosiasikan.
"Di mana dua negara demokratis, Israel-Palestina, hidup berdampingan dengan damai di dalam wilayah perbatasan yang aman dan diakui," bunyi pernyataan DK PBB seperti dikutip
AFP pada Senin (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu terbilang langka lantaran didukung oleh 14 negara anggota DK PBB lainnya, termasuk Amerika Serikat.
Padahal, sejak Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, AS dianggap berpihak terhadap negara Zionis tersebut dan telah merusak prospek solusi dua negara.
Terlebih, Trump baru-baru ini merilis proposal perdamaian Israel-Palestina gagasannya yang dinilai banyak pihak termasuk Palestina sarat kepentingan AS-Israel yang merupakan sekutu dekat.
[Gambas:Video CNN]Dalam pernyataan DK PBB kemarin, dewan tersebut juga menegaskan seluruh pihak untuk menahan diri dari risiko merusak kelangsungan solusi dua negara.
"Semua pihak harus menahan diri dari merusak kelangsungan solusi kedua negara untuk menjaga prospek perdamaian yang adil, komprehensif, dan abadi," bunyi pernyataan DK PBB.
Pernyataan itu dinilai merupakan sindiran terhadap Israel yang berencana membangun ribuan rumah di Yerusalem Timur, sebuah wilayah yang disengketakan Palestina.
"DK PBB juga menekankan perlunya mengerahkan upaya kolektif untuk meluncurkan negosiasi yang kredibel terhadap semua masalah-masalah status dan menyatakan keprihatinan besar tentang kekerasan terhadap warga sipil," kata dewan tersebut.
Pernyataan DK PBB ini juga keluar setelah ketegangan antara Israel dan kelompok militan Palestina, Jihad Islam, meningkat. Kedua belah pihak saling menembakkan roket setelah Israel menewaskan tiga anggota Jihad Islam di Jalur Gaza dan Suriah.
(rds/evn)