Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pyongyang,
Korea Utara, dilaporkan tetap beroperasi meski sejumlah negara yang mempunyai kantor perwakilan di negara itu dilaporkan bakal memulangkan diplomat mereka untuk menghindari ancaman
virus corona (Covid-19).
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, kegiatan KBRI di Pyongyang tetap berjalan.
"Tidak ada yang dievakuasi. Masih berjalan, namun tidak maksimal," kata Faizasyah kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Korea Utara sejak awal Februari memberlakukan isolasi terhadap seluruh diplomat dan warga asing yang berada di sana. Hal itu dilakukan untuk melindungi mereka dari virus corona.
"Mereka tidak bisa keluar kompleks perkantoran. Semua perwakilan asing di Pyongyang tidak bisa melakukan kegiatan di luar kantor mereka," lanjut Faizasyah.
Seperti dilansir
CNN, seorang sumber menyatakan pemerintah Jerman sudah menghentikan sementara kegiatan operasional mereka di Ibu Kota Pyongyang. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kantor Kerja Sama Prancis dan Kerja Sama Pembangunan Swiss.
Sumber tersebut mengatakan sejumlah perwakilan diplomatik sejumlah negara juga mengurangi kegiatan mereka di Pyongyang.
Proses pemulangan para diplomat tersebut dari Korea Utara diperkirakan akan menggunakan pesawat dari Pyongyang menuju Vladivostok, Rusia.
Sampai saat ini belum ada satu pun laporan kasus virus corona di Korea Utara.
[Gambas:Video CNN]Di sisi lain,
Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengumumkan KBRI Seoul akan tutup untuk sementara mulai hari ini hingga batas yang waktu belum ditentukan, mengingat lokasinya dekat dengan kasus positif virus corona di Seoul.Alhasil, loket layanan publik untuk pengurusan visa, paspor, dan jasa-jasa konsuler lainnya diumumkan ikut ditutup. Akan tetapi, WNI bisa menghubungi nomor khusus untuk kasus darurat di +82-10-5394-2546.
Pengumuman ini diberikan menyusul temuan kasus positif virus corona terbaru yang berlokasi di Yeouido, Seoul, pada Kamis (27/2) kemarin.KBRI dan IIPS Seoul diketahui berada di Yeouidaebang-ro, daerah Yeoeuido, Seoul, yang masih menjadi satu wilayah dengan temuan kasus virus corona terbaru ini.Kirim BantuanKomisi Sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengizinkan lembaga non-pemerintah, Dokter Tanpa Batas (MSF), untuk mengirim peralatan diagnosa yang diperlukan ke Korut untuk mengenali virus corona. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah mematikan tersebut.
Keputusan itu diambil pada Kamis kemarin. MSF dilaporkan akan mengirim kaca mata, termometer, stetoskop serta alat khusus diagnosa ke Korut.
"Komisi segera memberikan izin untuk ekspor sejumlah peralatan tersebut. Masalah utamanya adalah Korut saat ini menutup perbatasan. Kami mengizinkan pengiriman peralatan ini supaya mereka bisa melindungi masyarakat setempat," kata Ketua Komisi Sanksi sekaligus Duta Besar Jerman untuk PBB, Christoph Heusgen.
PBB dan Amerika Serikat menjatuhkan sejumlah sanksi ekonomi dan embargo kepada Korut karena terus melanjutkan program persenjataan nuklir.
(ayp/ayp)