Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Rabu (4/3) kemarin. Mulai dari wabah virus corona di Iran sampai ulama Irak terinfeksi virus corona meninggal.
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam
kilas internasional.
1.
Malapetaka Corona di Iran Iran menjadi salah satu negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. Virus mematikan itu dengan cepat menyebar hingga menginfeksi 2.336 orang, dan menewaskan 92 jiwa di negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya warga, virus itu juga menyerang sejumlah pejabat. Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga Massoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona, begitu juga Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi.
Bahkan penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Mohammad Mirmohammadi, meninggal akibat virus itu. Sebanyak 23 anggota parlemen Iran ikut terserang virus serupa SARS tersebut.
[Gambas:Video CNN]Penyebaran virus corona di Iran ini di luar dugaan. Pemerintah Iran sempat memprediksi Covid-19 tak akan mempengaruhi negara mereka.
Meski korban terus berjatuhan, Iran belum mengisolasi wilayah yang menjadi pusat penyebaran corona. Pemerintah masih membebaskan orang keluar masuk Kota Qom, wilayah dengan kasus corona terbanyak di Iran.
2.
Australia Berhasil Padamkan Karhutla Setelah 8 BulanPemerintah negara bagian News South Wales, Australia secara resmi mengatakan berhasil mengatasi kebakaran hutan setelah berjuang selama lebih dari 240 hari atau sekitar delapan bulan.
Mengutip
CNN, pada 13 Februari lalu, dinas pemadam kebakaran New South Wales mengumumkan untuk pertama kalinya titik api telah berhasil ditaklukkan.
"Untuk pertama kalinya sejak awal Juli 2019, saat ini tidak ada kebakaran hutan atau lahan di #NSW," tulis Dinas Kebakaran Hutan Desa New South Wales melalui akun Twitter resminya.
"Itu (kebakaran hutan) terjadi lebih dari 240 hari," tulisnya.
3.
Ulama di Irak Meninggal akibat Virus CoronaPemerintah Irak melaporkan seorang ulama berusia 70 tahun meninggal karena terinfeksi virus corona (Covid-19). Ini menjadi kasus kematian pertama akibat virus corona yang telah menginfeksi 31 orang di negara tersebut.
Dilaporkan
AFP pada Rabu (4/3), Instansi Kesehatan Turki mengatakan, ulama Irak itu sebelumnya dikarantina di kota bagian timur laut Sulaimaniyah.
[Gambas:Video CNN]Menurut masyarakat setempat, sang ulama juga sempat bertemu dengan warga Irak yang baru pulang dari Iran, salah satu negara dengan kasus corona terbanyak, dengan 2.336 kasus.
(ayp/ayp)