WHO Catat Penyebaran Corona di China Melambat

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 21:12 WIB
WHO mencatat angka penyebaran virus corona di China mulai melambat sejak kasus tersebut pertama kali diungkap pada akhir Desember 2019.
WHO mencatat kasus penyebaran virus corona di China melambat. (Foto: Hector RETAMAL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka penyebaran virus corona di China mulai melambat sejak kasus tersebut pertama kali diungkap pada akhir Desember 2019. Fakta tersebut memberi sedikit harapan jika virus corona yang kini telah menyebar ke 77 negara di dunia bisa dikendalikan.

Salah satu tim WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan jika para ahli yang ikut dalam perjalanan ke China bersama tim dari badan PBB mencatat penurunan kasus di sana sejak akhir Januari lalu.

"Kami meneliti data ini (infeksi corona) dan kami yakin angka penurunan ini nyata," ujarnya seperti mengutip Associated Press.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerkhove mengatakan langkah China untuk menutup akses keluar dan masuk ke Wuhan, Provinsi Hubei memengaruhi penyebaran wabah corona.

"Kami percaya bahwa kasus serupa di negara lain termasuk Italia, Korea, Iran, dan negara lain, mungkin terjadi," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Albert Ko, seorang profesor di Yale School of Public Health mengatakan ada tanda-tanda bahwa penyebaran di China kemungkinan mulai melambat.

"Larangan melakukan perjalanan dan menutup akses kota merupakan langkah besar yang butuh biaya sangat besar terkait adanya gangguan sosial, stigmatisasi, dan sebagainya," kata Ko.

WHO Catat Penyebaran Corona di China MelambatFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Di sisi lain, seorang ahli di John Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja mengatakan ada hal tidak menyenangkan dari penyebaran corona. Salah satunya karena pemerintah melakukan pembatasan kebebasan bersuara, kebijakan yang melanggar hak individu yang bisa memicu rasa panik, hingga membuat zona wabah menjadi lebih buruk, serta kegagalan pencegahan virus ke seluruh dunia.

Sementara, seorang profesor kesehatan masyarakat di George University, Leana Wen mengatakan karantina dan sistem untuk menutup akses kota dan larangan lain yang diterapkan China tidak mungkin dilakukan oleh negara lain.

"Kita melihat ekskalasi kasus ini cepat di seluruh dunia. Pada titik ini saya percaya segala sesuatu akan menjadi jauh lebih buruk sebelum mereka menjadi lebih baik," ujar Wen.

Hingga Kamis (5/3) virus corona telah menginfeksi lebih dari 95 ribu orang secara global, mayoritas penyebarannya berasal dari China. Di tengah melemahnya penyebaran corona di China, para ahli khawatir kondisi sebaliknya justru tengah terjadi di Italia, Iran, Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara lain.

Virus serupa SARS tersebut telah menewaskan 35 orang dari total 5.621 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh di Negeri Ginseng mencapai 41 orang.

Sementara di Italia, sekitar 107 orang meninggal dan 276 lainnya dinyatakan sembuh. Korban kasus virus corona di Iran mencapai 2.922, dengan 92 orang meninggal dan 552 orang dinyatakan sembuh. (ap/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER