Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI menyatakan akan menelusuri informasi WNI peserta tablig akbar di
Malaysia yang terpapar
virus corona dari 'markas' jemaah itu di masjid Kebon Jeruk, Jakarta.
Sebanyak 696 WNI turut menghadiri tabligh akbar di Masjid Sri Petaling yang menjadi kluster penyebaran virus corona (Covid-19) di Malaysia dua pekan lalu itu. Sejauh ini ada 13 WNI peserta tablig itu terinfeksi virus corona.
"Ketika kami mendapat informasi mengenai kegiatan jemaah tablig akbar yang ada di Masjid Sri Petaling, kami segera berkoordinasi dengan KBRI di Kuala Lumpur untuk melakukan pendataan. Kami sudah terhubung dengan markas besar Jamaah Tabligh di Kebon Jeruk untuk mendapatkan data mereka yang ikut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha dalam press briefing Kemlu RI melalui virtual pada Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Judha mengatakan pihaknya telah mengirimkan nota diplomatik kepada Malaysia untuk meminta data WNI peserta tablig. Menurut dia, para peserta tablig itu berangkat ke Malaysia secara mandiri.
Tablig akbar yang diselenggarakan pada 27 Februari hingga 1 Maret lalu itu dihadiri lebih dari 10 ribu peserta dari 27 negara.
[Gambas:Video CNN]Namun, Judha menuturkan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan seluruh perwakilan RI di Malaysia untuk memastikan jumlah WNI positif corona dan riwayat perjalanan mereka.
Ribuan peserta tablig itu beribadah, mendengar ceramah, makan, dan tidur di kompleks masjid tersebut selama empat hari. Sebagian WNI peserta tablig akbar dikabarkan berdomisili di Malaysia, tetapi sebagian lainnya disebut telah pulang ke Indonesia.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI mengaku kesulitan melacak ratusan WNI yang mengikuti tablig akbar itu.
Penyebaran virus corona di acara tersebut bermula ketika salah satu orang peserta dari Brunei berusia 53 tahun dinyatakan positif Covid-19 setelah pulang ke negaranya. Pria tersebut menjadi kasus corona pertama di Brunei dan beberapa hari setelahnya jumlah pasien corona di negara itu melonjak hingga 50 kasus.
Setelah dilacak, sebagian besar kasus corona di Brunei itu merupakan peserta tablig akbar tersebut.
Selain Malaysia dan Indonesia, peserta lain dalam tablig akbar itu di antaranya berasal dari Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, Kamboja, Brunei Darussalam, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, hingga Jerman.
(rds/dea)