Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Institut Alergi dan Penyakit Menular
Amerika Serikat, dr. Anthony Fauci, memperkirakan penduduk di Negeri Paman Sam yang kemungkinan terjangkit
virus corona bisa mencapai lebih dari satu juta orang.
"Jumlah yang saya sampaikan berdasarkan pemodelan," kata Fauci seperti dilansir
CNN, Senin (30/3).
Fauci yang juga merupakan anggota Satuan Tugas Penanganan Virus Corona AS turut memperkirakan kemungkinan korban meninggal akibat virus mematikan tersebut bisa mencapai 100 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita lakukan saat ini adalah tidak membiarkan hal itu terjadi," ujar Fauci.
Fauci juga menyambut baik keputusan pemerintah untuk mempertimbangkan pembatasan aktivitas bagi penduduk setempat yang diperpanjang hingga April mendatang. Menurut dia keputusan itu bijak dan tepat.
Presiden AS, Donald Trump, memutuskan memperpanjang penerapan menjaga jarak (
social distancing) hingga 30 April untuk menekan penyebaran virus corona.
[Gambas:Video CNN]"Kami akan memperpanjang aturan tersebut hingga 30 April, untuk memperlambat penyebaran. Pada Selasa kami akan mematangkan rencana tersebut dan memberikan hasil temuan kami, data penunjang dan strategi kepada seluruh penduduk AS," kata Trump.
"Hasil perkiraan memperlihatkan puncak tingkat kematian akan terjadi dalam dua pekan mendatang, jadi saya katakan ini kembali, puncak tingkat kematian akan terjadi dalam dua pekan ke depan. Tidak ada yang lebih buruk dari menyatakan kemenangan sebelum kita menang," ujar Trump.
Trump berharap situasi kembali pulih pada 1 Juni mendatang.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus virus corona di AS mencapai 103.321, dengan 1.668 korban meninggal.
Sedangkan menurut data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, jumlah kasus corona di AS mencapai 143.025, dengan 2.514 orang meninggal dan 4.865 orang dinyatakan sembuh.
(ayp/ayp)