Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
China menjatuhkan hukuman 18 bulan penjara kepada seorang pria yang menutupi riwayat perjalanannya ke
Italia dan ternyata positif
virus corona.
Lelaki bernama Guo itu dilaporkan tak memberi tahu bahwa dirinya sempat melakukan perjalanan ke Italia, salah satu negara yang paling terdampak parah virus corona.
Melansir
Global Times, Jumat (3/4), pemerintah Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, telah mewajibkan mereka yang kembali dari negara atau wilayah terdampak Covid-19 untuk melaporkan riwayat perjalanan mereka ke komunitas setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut seorang advokat di Zhengzhou, Zhang Bo, barangsiapa melanggar aturan tersebut dapat dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara berdasarkan Pasal 330 Hukum Pidana Tiongkok, karena dianggap menghambat pencegahan dan pengobatan penyakit menular.
Melansir
CNN, Jumat (3/4), Kementerian Keamanan Publik China mengungkapkan, Guo melakukan penerbangan dari Beijing ke Milan pada 1 Maret. Ia kembali ke Beijing pada 7 Maret, dengan penerbangan melalui Uni Emirat.
Pada hari yang sama, pria 29 tahun itu pergi ke kampung halamannya di Zhengzhou menggunakan kereta. Guo juga dilaporkan pergi bekerja menggunakan kereta bawah tanah di hari berikutnya.
[Gambas:Video CNN]Kepolisian setempat kemudian mengetahui Guo telah menyembunyikan riwayat perjalanannya. Ia lantas diperiksa dan dinyatakan terinfeksi virus corona pada 11 Maret.
Polisi kemudian menangkap Guo dan dijerat dengan sangkaan menghambat pencegahan penyakit menular.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing (CDC) mengatakan, sebanyak 13 orang yang melakukan kontak dekat dengan Guo dikarantina. Begitupun 24 orang lainnya yang melakukan observasi kesehatan terhadap Guo.
Global Times melaporkan, kasus Guo telah memicu amarah warga setempat yang menilainya egois. Publik juga mengkhawatirkan prosedur pemeriksaan yang dilakukan pihak imigrasi, karena telah gagal menyetop akses masuk Guo.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Keimigrasian Beijing mengaku tidak menemukan kejanggalan atau mendeteksi gejala orang yang terinfeksi virus corona ketika Guo tiba di Beijing. Ia juga tidak mengungkapkan adanya riwayat penyakit bawaan, sehingga mereka hanya meminta Guo untuk melakukan karantina 14 hari.
(ang/ayp)