Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor berita
Xinhua yang dikelola Pemerintah
China merilis
timeline atau garis waktu resmi pandemi
virus corona (Covid-19) pada Senin (6/4).
Timeline tersebut menjelaskan proses dan waktu dari wabah yang berawal di Wuhan, Provinsi Hubei hingga penyebaran global pada 31 Maret 2020.
"Menjunjung tinggi visi membangun komunitas dengan masa depan yang sama bagi umat manusia, China telah tepat waktu merilis informasi tentang Covid-19 sejak permulaan epidemi secara terbuka, transparan dan bertanggung jawab," tulis Pemerintah China di
timeline tersebut, sebagaimana dilansir dari
CNN.Namun,
timeline tersebut tidak menyebutkan beberapa kritik internasional mengenai kasus awal kemunculan virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xinhua mencantumkan bahwa wabah itu pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019, bertentangan dengan laporan dari otoritas kesehatan Wuhan yang mengatakan kasus ditemukan pada 12 Desember 2019.
Timeline yang dirilis juga hanya melaporkan bahwa Wuhan mengumumkan wabah pneumonia di kota pada 31 Desember 2019.
Tidak ada penjelasan tentang upaya dokter Li Wenliang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan wabah virus pada 30 Desember 2019, atau bagaimana ia dipanggil ke kantor polisi pada 3 Januari 2020 di mana Li harus menandatangani perjanjian tidak melakukan tindakan melanggar hukum lebih lanjut.
Li merupakan
whistleblower yang menyebarkan informasi tentang virus corona di awal kemunculan.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Li yang meninggal karena Covid-19 pada Februari 2020 hanya disebutkan satu kali dalam
timeline, yakni pada 19 Maret 2020.
Pada waktu tersebut,
timeline menyebutkan bahwa Biro Keamanan Publik Wuhan secara resmi meminta maaf dan mencabut surat teguran sementara alasan mengapa dia ditegur tidak disebutkan.
Timeline kemudian menyebutkan bahwa China mulai memberi tahu Amerika Serikat tentang wabah virus pada 3 Januari 2020. Dan perkembangan virus selanjutnya dijelaskan hingga pendistribusian reagen pengujian asam nukleat ke departemen kesehatan di seluruh negeri pada 19 Januari 2020.
Terakhir, pada 31 Maret,
timeline mencatat Juru Bicara Kementerian Luar Negeri menjelaskan bahwa pemerintah China telah memberikan bantuan materi termasuk masker medis, masker N95, pakaian pelindung, pereaksi pengujian asam nukleat dan ventilator ke 120 negara dan empat organisasi internasional.
"Pemerintah daerah telah menyumbangkan pasokan medis ke lebih dari 50 negara. Dan perusahaan China menyumbangkan pasokan medis ke lebih dari 100 negara dan organisasi internasional," sebagaimana ditulis di
timeline seperti dilansir dari
Xinhua.
Dalam sebuah narasi di
timeline tersebut, China menyebutkan bahwa pemerintah dan seluruh masyarakat telah berjuang mengambil langkah-langkah pencegahan dan kontrol yang paling komprehensif, paling ketat dan paling teliti dan menyeluruh untuk memerangi virus.
"Dalam perjuangan gigih mereka melawan virus corona, 1,4 miliar orang telah bersatu dalam masa-masa sulit dan membayar harga yang luar biasa serta banyak berkorban."
Berdasarkan data yang dirilis
Worldometers, hingga Selasa siang (7/4) China telah melaporkan sebanyak 81.740 kasus virus corona dengan 3.331 kematian dan 77.167 sembuh.
Sementara, jumlah kasus di seluruh dunia sudah melebihi 1,34 juta dengan total kematian sebanyak 74.697 jiwa, dan 286.762 pasien dinyatakan sembuh.
(ara/dea)
[Gambas:Video CNN]