Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri
Inggris, Boris Johnson, menyatakan cemas akan terjadi gelombang baru penyebaran
virus corona jika pemerintahannya terlampau cepat mencabut kebijakan penguncian wilayah (
lockdown) dan pembatasan kegiatan yang diterapkan saat ini.
Seperti dilansir
CNN, Selasa (21/4), Johnson yang juga terinfeksi virus corona saat ini masih dalam masa pemulihan. Dia saat ini melakukan karantina di tempat peristirahatan perdana menteri di Chequers.
Pada Senin (20/4) kemarin, juru bicara Johnson menyatakan ada potensi terjadi gelombang penularan susulan virus corona jika bergerak terlalu cepat. Hal itu yang dikhawatirkan bisa merusak sistem perekonomian dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnson mengatakan jika hal itu terjadi maka bukan hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga pemerintah harus menerapkan kembali kebijakan penguncian wilayah lanjutan yang bisa memperburuk kondisi ekonomi.
Untuk menghindari hal itu, Johnson mengatakan pemerintahannya hanya akan berpegang terhadap panduan dari ilmu pengetahuan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Pemerintahan Inggris saat ini akan melakukan evaluasi terhadap pemberlakuan
lockdown. Hal itu nantinya menjadi bahan pertimbangan apakah mereka akan melonggarkan kebijakan atau malah semakin memperketat pengawasan.
Menurut Penanggung Jawab Keuangan Kerajaan Inggris, Rishi Sunak, saat ini tercatat ada sekitar 140 ribu perusahaan yang meminta bantuan dana dari pemerintah. Mereka melakukan hal itu karena tidak bisa beroperasi selama penerapan
lockdown wabah virus corona.
Krisis lainnya adalah Inggris, sama seperti yang dialami negara lain, saat ini juga kekurangan alat pelindung diri untuk digunakan oleh para tenaga medis yang menangani pasien virus corona.
Direktur Perlindungan Kesehatan Badan Kesehatan Masyarakat Inggris, Yvonne Doyle, menyatakan hal ini menjadi keprihatinan karena para tenaga medis yang berjuang di garis depan melawan virus corona tetap harus dilindungi.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Sebab jika mereka jatuh sakit maka akan mempersulit penanganan wabah corona.
(ayp/ayp)
[Gambas:Video CNN]