PM Spanyol Ungkap Alasan Perpanjang Lockdown hingga 9 Mei

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 08:34 WIB
In this Thursday, April 16, 2020 photo, Sidi Hasan psses for a photograph with his delivery bicycle in Pamplona, northern Spain. As Spain hunkers down after five weeks of home confinement, there are the brave few who keep the country going during a coronavirus outbreak that has killed over 20,000 of their fellow citizens. These laborers_ butchers, taxi drivers, pharmacists_ in the northern city of Pamplona as well as the rest of Spain's cities and towns are unified by their courage and one piece of equipment: the face mask. (AP Photo/Alvaro Barrientos)
Spanyol mulai memberi pelonggaran di tengah perpanjang lockdown hingga 9 Mei. (Foto: AP/Alvaro Barrientos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan perpanjangan status darurat nasional hingga 9 Mei untuk menekan penyebaran virus corona. Keputusan tersebut telah disetujui oleh anggota parlemen Spanyol dengan sejumlah pelonggaran lockdown.

Sanchez menjelaskan sejumlah alasan pemerintah dan anggota parlemen sepakat untuk memperpanjang status darurat nasional Covid-19.

"Perpanjangan ini berbeda dari yang lain. Ini pertama kalinya saya melakukan dengan sangat hati-hati karena optimis dengan masa depan. Perpanjangan ini akan ditandai dengan pengurangan atau pelonggaran aturan (lockdown)," ujar Sanchez dalam pidatonya Rabu (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanyol mengumumkan status darurat nasional sejak 14 Maret lalu. Sejumlah bisnis dan aktivitas warga dibatasi hingga dihentikan untuk mencegah penularan virus corona.

Kendati mulai ada pelonggaran, Sanchez memperingatkan anggota parlemen bahwa fase pelonggaran berimbas pada aktivitas yang mulai dibuka secara bertahap, aman, dan agak lambat.

PM Spanyol Ungkap Alasan Perpanjang Lockdown hingga 9 MeiFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian

Dilaporkan CNN, dalam kesempatan tersebut ia juga mengatakan jika pemerintahannya menerapkan sistem kontrol terhadap orang-orang yang bepergian dari dan menuju Spanyol untuk menghindari potensi gelombang kedua penularan Covid-19.

"Setiap kesalahan yang kita lakukan sekarang, setiap tantangan yang gagal kita lakukan, setiap penundaan yang disebabkan oleh hal lain akan menjadi beban yang harus kita bawa dalam bulan dan tahun mendatang," ujarnya menambahkan.

Pemerintah Spanyol memberlakukan kebijakan lockdown sejak 14 Maret hingga 25 April. Seluruh kegiatan ekonomi non-esensial telah dihentikan sejak 30 April.

Melemahnya kasus baru virus corona dalam beberapa pekan terakhir usai lockdown membuat pemerintahan Sanchez mulai melonggarkan aturan lockdown.

Buruh pabrik mulai diizinkan kembali beraktivitas pada 14 April lalu dengan dibekali masker sebagai alat pelindung diri selama bekerja. Ia menjanjikan pelonggaran berjalan selama dua pekan secara bertahap disesuaikan dengan berbagai parameter.

Spanyol merupakan negara kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan kasus virus corona tertinggi. Data statistik John Hopkins University mencatat hingga saat ini ada 208.389 kasus Covid-19 dan 21.717 kematian di Spanyol. (cnn/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER