SUDUT CERITA

Kisah WNI Kru Kapal Pesiar, Rindu Keluarga Waswas Bawa Virus

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 15:31 WIB
Kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020). Pemkot Semarang mengizinkan kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas hanya untuk memuat kebutuhan bahan makanan dan tidak memperbolehkan penumpang turun untuk menghindari resiko penyebaran wabah virus corona (Covid-19), karena kapal tersebut memiliki riwayat singgah di Australia yang terdampak wabah itu. ANTARA FOTO/Aji Styawan/ama.
Ilustrasi penumpang kapal pesiar. (Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rasa rindu tanah air dan keluarga harus dikubur sesaat oleh Megatri Rayahu Djuhendi. Merebaknya virus corona dan aturan penutupan wilayah atau lockdown di berbagai negara membuat kru kapal pesiar seperti Mega harus berhenti bekerja sementara.

Mega yang merupakan pelayan bar (seafarer) untuk kapal pesiar Mein Schiff Herz milik Jerman menuturkan jika sejak pertengahan Maret beberapa kali tak bisa menginjakkan daratan.

Ia mengatakan pada 12 Maret lalu kapal tempatnya bekerja masih beroperasi normal dengan menaikkan dan menurunkan tamu di Tenerife, Kepulauan Spanyol. Ia dan beberapa kru bahkan masih menyempatkan untuk keluar kapal menginjakkan daratan untuk mencari udara segar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu kami masih beroperasi normal dan melakukan pertukaran tamu lama dan tamu baru. Bahkan siangnya kru masih bisa keluar untuk makan atau pun belanja," kisah Mega kepada CNNIndonesia.com.

Namun, sejak saat itu ia mendapat kabar jika kapal pesiar itu tidak bisa melakukan perjalanan ke tujuan berikutnya yakni Funchal, Portugal. Pembatalan perjalanan lantaran negara tersebut tengah memberlakukan kebijakan lockdown untuk mencegah penularan virus corona.

Tepat pukul 9.00 malam waktu setempat di hari yang sama, kapten kapal mengumumkan kepada seluruh kru kapal dan penumpang bahwa pihaknya harus membatalkan seluruh perjalanan. Semua tamu akan dipulangkan ke negara asal karena Spanyol juga tengah memberlakukan lockdown.

Berselang dua hari atau tepatnya pada 14 Maret, seluruh penumpang dipulangkan ke negara asal. Sementara kru kapal tetap harus menjalani karantina sebelum diizinkan pulang ke negara masing-masing.

Kisah WNI Kru Kapal Pesiar, Rindu Keluarga Waswas Bawa VirusSuasana kota Paris saat lockdown karena corona. (Foto: Philippe LOPEZ / AFP)

Pemotongan gaji hingga pemulangan kru

Perempuan 24 tahun ini mengatakan kendati harus berhenti kerja setelah kapal tak melanjutkan berlayar, ia dan kru kapal lain tetap mendapatkan haknya.

Operator kapal pesiar tetap membayarkan gaji para karyawan dengan potongan lebih dari setengahnya. Bagi Mega, hal itu merupakan langkah terbaik yang bisa diambil perusahaan yang tidak mengambil keputusan memutus kontrak para pekerja.

Kisah WNI Kru Kapal Pesiar, Rindu Keluarga Waswas Bawa VirusFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian

Kurang dari dua pekan setelah kapal dikosongkan atau tepatnya pada 25 Maret, seluruh kru kapal warga Jerman dan sekitarnya menyusul dipulangkan ke negara asal. Seluruh awak kapal sudah dikarantina di dalam kapal selama lebih dari 30 hari.

Mega mengatakan hingga saat ini belum ada laporan kru yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sebelum diizinkan pulang, seluruh kru juga telah melalui pengetesan virus corona.

"Sebelum pulang pun kami semua akan melakukan Rapid Test terlebih dahulu," ucapnya.

Rencana serupa sebenarnya hendak dilakukan bagi kru kapal Mein Schiff Herz dan Mein Schiff 3 asal Indonesia dan Filipina. Namun 400 kru ini urung dipulangkan pada 27-28 Maret lalu karena alasan administrasi yang tidak dapat rampung dengan cepat.

Kini, sekitar 3.019 kru kapal yang berasal dari 47 negara tengah menanti antrean pulang. Pihak perusahaan menggunakan satu kapal Mein Schiff 3 untuk memulangkan kru asal Indonesia dan Filipina, dengan melewati Jerman terlebih dahulu.

Mega mengaku di satu sisi sudah sangat ingin kembali ke tanah untuk bertemu keluarga. Namun di sisi lain, ia merasa waswas jika nantinya membawa virus corona ke keluarga di rumah. Mengingat ia tidak pernah tahu di mana dan bagaimana ia membawa virus SARS-Cov-2.

Ia berharap ketika nanti pulang ke Tanah Air, pemerintah bisa memberikan fasilitas tempat karantina yang layak.

"Jujur saya tidak mau langsung bertemu orangtua atau keluarga saya. Saya mau aja jika memang harus stay di kapal hingga pandemi ini reda. Bagi saya itu lebih baik daripada keluarga saya tertular virus ini," ujarnya. (ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER