Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat, Mike Pompeo, menuduh China telah mengetahui penemuan
virus corona pada awal November 2019.
"Anda mungkin ingat, di awal November kemungkinan pemerintah China telah mengetahui kasus-kasus awal," kata Pompeo dalam sebuah wawancara.
Pada awalnya China menutup rapat informasi tentang kasus pneumonia yang misterius dan menahan orang-orang yang melaporkannya. Kemudian, wabah yang bermula di Kota Wuhan itu kemudian meluas ke hampir seluruh dunia dan dinyatakan sebagai pandemi pada 31 Desember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka terlambat mengidentifikasi pada dunia, termasuk WHO," kata Pompeo kepada pembawa acara radio konservatif, Larry O'Connor.
Dilansir
AFP, Jumat (24/4), Pompeo mengatakan Amerika Serikat masih mengincar lebih banyak informasi dari China, termasuk sampel asli virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi di Wuhan.
"Pandemi ini masih berdampak besar pada kehidupan di Amerika Serikat dan terus terang, di seluruh dunia," kata Pompeo.
Pompeo tidak mengesampingkan informasi yang menyatakan bahwa virus itu berasal dari laboratorium virologi di Wuhan, dan menuntut akses untuk pemeriksaan.
China membantah teori tersebut. Para ilmuwan mereka mengatakan bahwa virus itu mungkin ditularkan ke manusia di pasar daging di Wuhan yang memang menjual hewan-hewan eksotis.
Presiden AS, Donald Trump, telah mengkritik keras China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia menyalahkan mereka karena seolah tidak berupaya menghentikan wabah penyakit yang menewaskan lebih dari 180.000 orang di seluruh dunia.
Para kritikus mengatakan bahwa Trump berusaha mengalihkan perhatian publik terkait penanganannya terhadap virus corona yang ia klaim telah "benar-benar di bawah kendali" pada Januari lalu. Namun, kenyataannya berbanding terbalik dan sampai saat ini tercatat lebih dari 50.000 orang di Amerika Serikat meninggal akibat virus tersebut.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Hingga hari ini tercatat kasus positif virus corona di AS sebanyak 886.709, dan 85.922 orang dinyatakan sembuh.
Di tingkat dunia, virus corona telah menjangkiti 2.726.759 jiwa, dengan total 749.888 pasien sembuh, dan 191.084 orang meninggal dunia.
(ayp)
[Gambas:Video CNN]