Jakarta, CNN Indonesia -- Serangkaian peristiwa terjadi pada Kamis (23/4) mulai dari kematian pertama
corona di AS yag diduga pada 6 Februari hingga
WHO soal jalan panjang keluar dari krisis akibat
Covid-19 dirangkum dalam kilas internasional.
Baru Terungkap, Kematian Pertama Corona AS Diduga 6 FebruariSeorang perempuan di California, Patricia Dowd, diduga menjadi pasien virus corona pertama yang meninggal di Amerika Serikat. Perempuan itu diketahui meninggal pada 6 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu baru terungkap sebab sebelumnya AS melaporkan kematian pertama pada 29 Februari 2020 yakni seorang pria berusia 50 tahun di negara bagian Washington, seperti dilaporkan CNN.
Berdasarkan laporan
Los Angeles Times pada Rabu (22/4), pihak keluarga menuturkan perempuan berasal dari San Francisco Bay Area itu dikabarkan keluarga "tiba-tiba meninggal" setelah sempat mengalami gejala flu beberapa hari sebelumnya.
Padahal keluarga menganggap Dowd sebagai seorang yang sehat, tidak pernah merokok, dan rutin berolahraga.
"Dia pernah menjadi atlet saat masa SMA. Dia selalu aktif berolahraga," kata kakak laki-laki Dowd, Rock Cabelllo kepada
CNN.Lima hari sebelum meninggal, wanita 57 tahun itu dikabarkan menelepon Cabello bahwa dia tak bisa ikut acara keluarga di Stockton, California.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Singapura Catat Kasus Baru Corona 1.037 Pasien, Total 11.178Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan lonjakan kasus baru virus corona dalam sehari sebanyak 1.037 pasien. Sejauh ini jumlah tersebut merupakan lonjakan tertinggi kasus baru Covid-19 dalam sehari.
Lonjakan kasus kali ini terjadi dalam empat hari berturut-turut saat Singapura melaporkan penambahan kasus baru di atas 1.000 pasien.
Mayoritas kasus baru virus corona kali ini masih berasal dari asrama pekerja migran. Sementara kasus yang berasal dari warga Singapura dan penghuni permanen hanya sebanyak 21 kasus baru.
Mengutip
Channel News Asia, lonjakan kali ini membuat total pasien Covid-19 di Singapura mencapai 11.178 orang. Dengan begitu Singapura saat ini menjadi negara dengan pasien virus corona tertinggi di Asia Tenggara.
WHO Peringatkan Jalan Panjang Keluar dari Krisis CoronaBadan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi virus corona belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Pandemi ini bukan hanya memicu ketidakstabilan darurat kesehatan, tetapi juga perekonomian global seiring dengan upaya bisnis bertahan dan jutaan orang kehilangan pekerjaan serta ancaman kelaparan.
"Jangan salah. Kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama," ujar Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi virtual di Swiss seperti dilansir
AFP.Ucapannya itu disampaikan seiring dengan terus meningkatnya negara yang terinfeksi, jumlah kasus, dan angka kematian akibat Covid-19.
"Sebagian besar negara masih dalam tahap awal pandemi. Beberapa yang terkena dampak lebih awal sekarang mulai berupaya bangkit dan melihat potensi gelombang dua penularan virus," ujarnya.
(evn)
[Gambas:Video CNN]