China Nihil Kematian karena Corona untuk 10 Hari Beruntun

AFP | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Apr 2020 12:43 WIB
People wearing face masks walk in a neighborhood in Wuhan, in China's central Hubei province on March 30, 2020, after travel restrictions into the city were eased following more than two months of lockdown due to the COVID-19 coronavirus outbreak. - Wuhan, the central Chinese city where the coronavirus first emerged last year, partly reopened on March 28 after more than two months of near total isolation for its population of 11 million. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Kehidupan di kota Wuhan mulai berangsur normal dan pada akhir pekan ini China untuk hari ke-10 tidak mencatatkan korban jiwa. (Hector RETAMAL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China melaporkan tak ada kasus meninggal terbaru akibat virus corona (Covid-19) dalam 10 hari terakhir. Pada Sabtu (25/4) mereka hanya melaporkan 12 kasus terbaru, yakni 11 kasus berasal dari luar negeri dan satu transmisi lokal di kawasan Heilongjiang.

Saat ini, berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China, masih terdapat 838 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sementara sekitar seribu orang lainnya menjalani karantina mandiri dan dalam pantauan karena hasil tes positif tapi tak menunjukkan gejala.

Berkurangnya kasus dan angka kematian akibat virus corona membuat pemerintah China memutuskan pada pekan lalu mencabut kebijakan lockdown di Wuhan yang menjadi pusat penyebaran Covid-19. Sebelumnya lockdown telah berlangsung 76 hari.

China menjadi negara pertama yang menjadi sumber pandemi virus corona. Berdasarkan data Johns Hopkins pada Sabtu (25/4), China telah melaporkan 83.885 kasus positif virus corona dan 4.636 orang meninggal. Sekitar 4.512 kasus meninggal terjadi di Hubei yang menjadi episentrum penyebaran virus.

Hal itu membuat China sempat berada di urutan pertama negara dengan kasus serta jumlah meninggal tertinggi di dunia sejak Februari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kini, tingkat penyebaran di China sudah menurun. Penjagaan mulai dikurangi meski mereka tetap bersiap untuk mencegah gelombang kedua virus. Mereka juga memperketat penjagaan di perbatasan dengan Rusia demi menekan penyebaran virus corona.

Saat ini penyebaran virus corona terpusat di Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa dan Timur Tengah. AS saat ini menjadi negara dengan kasus terbanyak di dunia yakni 890.524 kasus, diikuti Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, Inggris, Turki dan Iran.

Catatan nihil kematian juga terjadi di Korea Selatan yang sempat melaporkan lonjakan pasien positif corona dalam dua bulan terakhir. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Korea melaporkan 10 kasus baru pada Sabtu (25/4) dengan nihil kematian.




(chr/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER