Kasus Corona AS Tembus 1 Juta Pasien, 138 Ribu Orang Sembuh

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 11:13 WIB
Rabbi Shmuel Plafker, rear, finishes a prayer during the burial service for David Tokar as gravediggers prepare a plot for the next burial at Mount Richmond Cemetery in the Staten Island borough of New York, Wednesday April 8, 2020. When Plafker arrives at the cemetery, it's buzzing: Vans pulling in with bodies aboard, mounds of dirt piling up as graves are dug open, a line of white signs pressed into the ground marking plots that are newly occupied. Some of the few signs of life in this anguished city are coming from those tending to the dead. (AP Photo/David Goldman)
Pemakaman korban virus corona di Amerika Serikat. (AP/David Goldman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat tercatat telah mencapai 1.010.356 pasien, berdasarkan data statistik Worldometer per Selasa (28/4).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 56.797 orang meninggal dunia dan 138.990 pasien dinyatakan sembuh.


Data statistik Worldometer tercatat hingga kini masih ada 814.569 pasien corona yang tengah menjalani perawatan. Sebanyak 14.186 di antaranya disebut berada dalam kondisi kritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, berdasarkan data John Hopkins University, kasus corona di AS tercatat mencapai 988.197 pasien dengan 56.259 kematian.

Negara bagian New York masih menjadi wilayah dengan kasus corona tertinggi di AS, yakni mencapai 291.996 pasien, dengan 22.668 kematian.

Kasus kematian terbanyak terdapat di Kota New York yang mencapai 17.515 jiwa.


Negara bagian New Jersey, Massachusetts, dan Illinois, menjadi negara bagian dengan kasus terbanyak kedua, ketiga, dan keempat di AS.

Berdasarkan data-data tersebut, AS masih menjadi negara yang paling terdampak penyebaran pandemi corona. AS merupakan negara dengan kasus serta kematian corona tertinggi di dunia saat ini.

Dilansir CNN, sejumlah ahli menuturkan angka-angka itu tidak mewakili jumlah total kasus corona dan kematian di AS. Sebab, banyak kasus corona diyakini belum terdiagnosa dan terlaporkan.

Kasus-kasus yang tidak terlaporkan itu termasuk kasus corona dengan gejala ringan hingga tanpa gejala sama sekali.
(CNN Indonesia/Fajrian)
Selain itu, sejumlah faktor lainnya seperti perbedaan kebijakan pemeriksaan dan tes yang berbeda di setiap negara bagian diyakini membuat riwayat penyebaran pandemi ini juga beragam di setiap wilayah di AS.

Meski lonjakan kasus positif dan kematian masih terjadi, sejumlah negara bagian AS seperti Georgia, Texas, hingga Missouri, berencana mulai melonggarkan sejumlah kebijakan pembatasan pergerakan seperti membuka beberapa bisnis. (rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER