Meremehkan, AS Sebut Satelit Militer Iran Mirip Webcam Jatuh

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 14:38 WIB
FORT BRAGG, NC - JANUARY 04: U.S. troops from the Army's 82nd Airborne Division wait at Green Ramp before they head out for a deployment to the Middle East on January 4, 2020 in Fort Bragg, North Carolina. Soldiers from the Immediate Response Force of the 82nd are part of the approximately 3,000 troops being deployed as tensions increase with Iran in the region after a U.S. airstrike killed top Iranian General Qasem Soleimani.   Andrew Craft/Getty Images/AFP
Kepala Pasukan Luar Angkasa Amerika Serikat Jenderal Jay Raymond meyakini bahwa peluncuran satelit militer pertama Iran ke orbit bukanlah suatu ancaman. (Andrew Craft/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pasukan Luar Angkasa Amerika Serikat Jenderal Jay Raymond meyakini bahwa peluncuran satelit militer pertama Iran ke orbit bukanlah suatu ancaman. Dia menyebut satelit militer Iran itu seperti webcam yang jatuh dari luar angkasa.

"Iran menunjukkan kemampuan pencitraan, sebenarnya itu webcam yang jatuh di ruang angkasa, tidak mungkin menjadi mata-mata," kata Raymond lewat Twitter Minggu malam waktu setempat seperti dikutip dari AFP. "#spaceishard," ucap Raymond menambahkan.


Satelit Nour yang diluncurkan ke orbit pada 22 April itu diklasifikasikan militer AS sebagai 3U Cubesat ukuran kecil dengan berat total kurang dari 1,3 kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Raymond cenderung meremehkan, AS sendiri telah memperingatkan bahwa kemampuan Teheran untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa merupakan kemajuan signifikan.


Hal itu disebut turut menunjang kemampuan rudal jarak jauh Iran, dan menjadi ancaman lebih besar bagi pasukan AS dan sekutu di Timur Tengah.

Pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2015 terkait kegiatan rudal balistik berkemampuan nuklir.

Pompeo juga menyerukan PBB untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang akan berakhir pada Oktober mendatang.


"Semua negara yang cinta damai harus menolak pengembangan teknologi rudal balistik Iran dan bergerak bersama membatasi program-program rudal berbahaya," kata dia.

Sebelumnya Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) memuji peluncuran salelit militer itu sebagai tonggak sejarah dalam menghadapi tekanan kuat AS dan tuduhan Washington bahwa program luar angkasa adalah kedok untuk mengembangkan rudal balistik. (dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER