KILAS INTERNASIONAL

Ledakan Bom di Suriah hingga Presiden Erdogan Bela Ulama

CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2020 06:55 WIB
Turkey's President Recep Tayyip Erdogan, listens to a boy during an event in Ankara, Turkey, Saturday, Oct. 5, 2019. Turkey's president threatened Saturday to launch a solo military operation into northeastern Syria, where U.S. troops are deployed and have been trying to defuse tension between its NATO ally and Syrian Kurdish forces. (Presidential Press Service via AP, Pool)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Presidential Press Service via AP, Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Rabu (29/4) kemarin. Mulai ledakan bom di Suriah saat Ramadan tewaskan puluhan orang sampai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membela pernyataan ulama soal homoseksual. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.

1. Ledakan Bom di Suriah Saat Ramadan Tewaskan Puluhan Orang

Sebuah bom yang dipasang di truk pengangkut bahan bakar meledak dan menewaskan lebih dari 22 orang, termasuk enam pemberontak yang didukung Turki, di Kota Afrin, Suriah, pada Selasa (28/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setidaknya 22 orang termasuk warga sipil tewas dan 27 lainnya terluka ketika sebuah bom yang dipasang di truk bahan bakar meledak di sebuah pasar di Afrin," kata Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, Rami Abdul Rahman, seperti dilansir Al-Monitor, Rabu (29/4).

[Gambas:Video CNN]

Kota Afrin saat ini dikuasai kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yang didukung Turki.

Belum jelas siapa dalang di balik serangan bom tersebut itu. Kejadian ini menjadi salah satu insiden besar yang mengguncang wilayah Afrin sejak pasukan Turki dan pemberontak merebut wilayah itu dari pasukan Kurdi pada Maret 2018, setelah menggelar serangan udara dan darat.

2. Wapres AS Langgar Aturan Masker Saat Berkunjung ke RS

Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence melanggar peraturan wajib masker saat mengunjungi Klinik Mayo.

Pence datang ke rumah sakit yang berlokasi di Minnesota. Ia tak mengenakan masker meskipun orang-orang yang bersama dengan dirinya menggunakan masker.

Terkait pelanggaran aturan tersebut, Pence berdalih bahwa dirinya sering menjalani tes corona sehingga kesehatannya selalu dalam pantauan.

[Gambas:Video CNN]

"Sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat, saya dites virus corona secara teratur dan semua orang di sekitar saya pun demikian."

"Karena saya tidak memiliki virus corona, saya pikir ini menjadi kesempatan yang baik bagi saya berada di sini untuk dapat berbicara dengan para peneliti, pekerja kesehatan yang luar biasa ini, dan menatap mata mereka serta mengucapkan terima kasih," kata Pence dikutip dari CNN.

3. Erdogan Bela Ulama Turki yang Sebut Homoseksual Dikutuk Islam

Presiden Recep Tayyip Erdogan membela ulama terkemuka Turki yang menyebut homoseksual sebagai penyebab HIV dan dikutuk dalam ajaran Islam.

Ali Erbas yang juga Direktur Diyanet, lembaga pemerintah yang mengelola masjid dan imam salat itu membahas hal tersebut dalam khotbah mingguan.

Pernyataan Erbas tersebut dikecam oleh Asosiasi Pengacara Ankara. Apa yang dikatakan Erbas dianggap menyulut kebencian terhadap komunitas gay, serta mengabaikan pelecehan anak dan kebencian terhadap wanita.

Namun Erdogan menepis kritik tersebut dengan mengatakan hal itu sebagai serangan terhadap negara. Dia menilai apa yang dikatakan Erbas benar adanya.

[Gambas:Video CNN]

Juru Bicara untuk partai Islam Erdogan, Omer Celik menegaskan komentar Erbas konsisten dengan nilai-nilai demokrasi.

"Setiap orang berhak untuk berbicara di Turki berdasarkan pada sistem nilai apapun yang mereka yakini," ujar Celik di Twitter.

"Ali Erbas yang menyuarakan Tuhan, dia tidak sendirian," kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin di Twitter dan menjadi tagar populer di media sosial tersebut. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER