Erdogan Bela Ulama Turki yang Sebut Homoseksual Dikutuk Islam

CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2020 19:07 WIB
President of Turkey and Leader of the Justice and Development Party (AKP), Recep Tayyip Erdogan, gestures as he gives a speech during an AK party's group meeting at the Grand National Assembly of Turkey (TBMM) in Ankara, on December 5, 2017. / AFP PHOTO / ADEM ALTAN
Presiden Recep Tayyip Erdogan membela ulama terkemuka Turki yang menyebut homoseksual sebagai penyebab HIV dan dikutuk dalam ajaran Islam. (AFP PHOTO / ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Recep Tayyip Erdogan membela ulama terkemuka Turki yang menyebut homoseksual sebagai penyebab HIV dan dikutuk dalam ajaran Islam.

Ali Erbas yang juga Direktur Diyanet, lembaga pemerintah yang mengelola masjid dan imam salat itu membahas hal tersebut dalam khotbah mingguan.

Pernyataan Erbas tersebut dikecam oleh Asosiasi Pengacara Ankara. Apa yang dikatakan Erbas dianggap menyulut kebencian terhadap komunitas gay, serta mengabaikan pelecehan anak dan kebencian terhadap wanita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun Erdogan menepis kritik tersebut dengan mengatakan hal itu sebagai serangan terhadap negara. Dia menilai apa yang dikatakan Erbas benar adanya.
 
Juru Bicara untuk partai Islam Erdogan, Omer Celik menegaskan komentar Erbas konsisten dengan nilai-nilai demokrasi.

"Setiap orang berhak untuk berbicara di Turki berdasarkan pada sistem nilai apapun yang mereka yakini," ujar Celik di Twitter.


"Ali Erbas yang menyuarakan Tuhan, dia tidak sendirian," kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin di Twitter dan menjadi tagar populer di media sosial tersebut.
 
Sementara itu, Asosiasi Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Ankara mengaku akan mengajukan tuntutan hukum atas ujaran kebencian.

Meskipun homoseksualitas telah legal dalam sejarah Turki modern, namun kaum gay tetap mendapatkan perlakuan buruk.

 
Acara LGBT telah dihentikan, termasuk Istanbul Pride yang dilarang selama lima tahun berturut-turut setelah sempat dilaksanakan setiap tahun sejak 2003. (ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER