Jakarta, CNN Indonesia -- Enam orang tewas setelah pembagian makanan untuk warga yang terkena dampak
virus corona berakhir ricuh di Ghor, Afghanistan, Sabtu (9/5) waktu setempat.
Dua polisi dan seorang wartawan termasuk di antara enam orang yang tewas saat berlangsungnya pendistribusian makanan tersebut. Tiga orang korban lainnya adalah pengunjuk rasa.
Kericuhan bermula dari aksi pengunjuk rasa yang menentang protes pendistribusian makanan. Dilansir
Anadolu Agency, para pengunjuk rasa protes karena merasa bantuan pemerintah untuk orang miskin tidak merata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi itu disusul dengan tembakan peringatan yang dilakukan oleh pihak keamanan hingga akhirnya berujung baku tembak di antara kedua belah pihak.
Juru bicara kepolisian, Mohammed Amenn, mengungkapkan para pengunjuk rasa menembaki petugas keamanan saat itu. Hal itu menyebabkan dua polisi tewas dan 10 lainnya terluka.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian Insert Status Pasien Risiko Virus Corona |
Menurut Amenn, kericuhan dalam pembagian makanan ini terjadi karena ada penyusup yang masuk dalam barisan demonstran. Akibatnya saat kericuhan terjadi aksi penembakan yang berujung tewasnya dua polisi, tiga orang pengunjuk rasa, dan satu jurnalis.
Kegiatan amal dan bantuan makanan sendiri rutin diadakan di Afghanistan sejak negara tersebut melakukan
lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah Afghanistan telah memperpanjang
lockdown hingga 24 Mei mendatang atau hari terakhir bulan Ramadan.
Sementara itu, kasus virus corona di Afghanistan terus meningkat setiap harinya. Kasus positif Covid-19 bertambah 253 orang dengan total 4.033 kasus hingga Sabtu (9/5).
Mengacu angka dari pemerintah, sebanyak 115 pasien meninggal dunia dan 502 orang telah dinyatakan sembuh.
(jal)
[Gambas:Video CNN]