KILAS INTERNASIONAL

Obama soal Trump Tangani Corona hingga Perlakuan ABK WNI

CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2020 06:30 WIB
CHICAGO, ILLINOIS - OCTOBER 29: Former U.S. President Barack Obama speaks to guests at the Obama Foundation Summit on the campus of the Illinois Institute of Technology on October 29, 2019 in Chicago, Illinois. The Summit is an annual event hosted by the Obama Foundation.   Scott Olson/Getty Images/AFP
Mantan Presiden Barack Obama mengomentari cara Donald Trump menangani virus corona. (Foto: Scott Olson/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peristiwa mengisi kilas internasional, Senin (11/5). Mulai dari mantan Presiden Barack Obama yang mengatakan penanganan virus corona oleh Donald Trump sebagai bencana hingga Menlu Retno Marsudi yang mengutuk perlakuan terhadap ABK WNI di kapal China.

1. Obama Anggap Penanganan Corona ala Trump sebagai Bencana

Mantan Presiden AS Barack Obama menyebut penanganan Virus Corona oleh Presiden Donald Trump sebagai "bencana dengan kekacauan yang mutlak". Hal itu, katanya, terjadi karena pola pikir picik di pemerintahan saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari AFP, dalam bocoran panggilan internetnya dengan mantan anggota pemerintahannya, pada Jumat (8/5) malam, Obama mengatakan pola pikir itu sudah menguasai pemerintahan Trump.

"Apa yang kita lawan dalam jangka panjang ini ialah sikap egois, kesukuan, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh. Hal itu sudah menjadi dorongan yang lebih kuat dalam kehidupan Amerika," Obama mengatakan kepada mantan stafnya.

"Itu adalah bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini (Covid-19) begitu lemah dan tidak teratur," imbuhnya.

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan pemerintahan yang terbaik sekalipun. Ini telah menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu, yakni 'apa untungnya bagi saya' dan 'apa peduli dengan orang lain', diterapkan oleh pemerintah kita," ujar Obama.

2. Korsel dan Jerman Jadi Contoh Sukses Atasi Pandemi Corona

Sejumlah kalangan menilai Korea Selatan dan Jerman patut dijadikan contoh berhasil menekan pandemi Virus Corona SARS-Cov-2 (Covid-19), meski kedua negara itu memiliki pendekatan berbeda.

Pada Februari lalu, Korsel dinobatkan sebagai negara yang memiliki jumlah orang terjangkit Covid-19 terbesar setelah China.

Berkat sejumlah upaya seperti uji tes Covid-19 secara massal dan pelacakan kontak secara agresif dengan menggunakan teknologi mutakhir, Korsel pun dapat menekan angka kematian sampai 256 orang, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel.

Pemerintah Korsel pada 6 Mei mengizinkan normalisasi fasilitas publik dan sejumlah perusahaan setelah sebelumnya melonggarkan aturan jaga jarak sosial, yang pertama kali diberlakukan pada 22 Maret 2020.

3. Menlu Kutuk Perlakuan Tak Manusiawi ke ABK WNI di Kapal China

 Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan Pemerintah Indonesia mengutuk perlakuan tak manusiawi kepada Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilakukan oleh perusahaan pencari ikan asal China.

Menlu menegaskan perlakuan yang didapat ABK WNI melanggar hak-hak asasi manusia. ABK WNI disebutkan tidak diberi makanan layak, bekerja dalam jangka waktu yang tidak wajar, dan pembayaran gaji yang tidak sesuai kontrak.

"Kita mengutuk perlakuan yang tidak manusiawi yang dialami oleh ABK kita selama bekerja di kapal-kapal milik perusahaan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," kata Retno dalam konferensi virtual, Minggu (10/5).

Retno juga menyatakan pemerintah berkomitmen sangat tinggi untuk menyelesaikan masalah secara tuntas. Pemerintah Indonesia akan terus meminta otoritas China untuk bekerja sama dengan otoritas Indonesia menyelesaikan masalah eksploitasi tersebut. (evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER