AS Tunda Penggunaan Ventilator Rusia Usai Insiden Kebakaran

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 19:49 WIB
Ilustrasi Ventilator
Ilustrasi ventilator. (iStockphoto/zilli)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Amerika Serikat (FEMA) memutuskan untuk tidak menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator) bantuan Rusia, setelah terjadi insiden kebakaran yang menyebabkan lima pasien virus corona di rumah sakit St. George, St. Petersburg, kemarin.

Seperti dilansir CNN, Rabu (13/5), ventilator buatan Rusia itu dikembalikan oleh pemerintah negara bagian New York dan New Jersey.


"Ventilator itu disimpan sebagai cadangan jika situasi di New Jersey dan New York memburuk. Ventilator itu belum dikirim ke rumah sakit. Pemerintah negara bagian memutuskan mengembalikan ventilator itu kepada FEMA," demikian isi pernyataan FEMA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kami tengah menunggu hasil penyelidikan dari pemerintah Rusia terkait kebakaran di St. Petersburg, untuk menentukan nasib ventilator tersebut," lanjut isi pernyataan tersebut.

Pemerintah Rusia dilaporkan menghentikan sementara pengiriman dan penggunaan ventilator Aventa-M, akibat kejadian kebakaran tersebut.

Ventilator itu dibuat oleh perusahaan KRET, yang merupakan bagian dari badan usaha milik negara Rusia yang memproduksi alat pertahanan, Rostec.


Pemerintah Rusia menunjuk KRET untuk pengadaan 6.711 ventilator di seluruh rumah sakit di negara tersebut. Pada April lalu ketika wabah corona semakin menyebar, mereka memutuskan menggenjot produksi dari 10 menjadi 100 ventilator setiap hari.

Dilaporkan ventilator tersebut mengalami korsleting dan sehingga memicu percikan api dan kebakaran di ruang unit perawatan intensif. (ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER