Jakarta, CNN Indonesia -- Serangkaian peristiwa dirangkum dalam
kilas internasional, Kamis (14/5), mulai dari
China yang akhirnya merespons kabar eksploitasi WNI ABK hingga papan iklan yang menunjukkan angka kematian akibat
corona di New York.
Respons China soal Eksploitasi WNI ABK di Kapal Ikan
Pemerintah China akhirnya menanggapi kasus eksploitasi yang dilakukan sejumlah kapal ikan asal negaranya terhadap puluhan warga Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).
Kementerian Luar Negeri China menuturkan pemerintahnya tengah menyelidiki laporan dugaan eksploitasi tersebut. Beijing juga mengatakan terus berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk menyelidiki kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"China menganggap laporan ini dan tengah menyelidikinya lebih lanjut. Pihak China berupaya melakukan komunikasi secara dekat dengan Indonesia terkait hal ini," kata juru bicara Kemlu China Zhao Lijian dalam jumpa pers rutin di Beijing pada Senin (11/5).
Pernyataan itu diutarakan China setelah Indonesia mengutuk perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan perusahaan pencari ikan asal China kepada WNI ABK yang bekerja di kapal-kapal mereka.
Arab Saudi Akan Lockdown Saat Perayaan Idulfitri
Pemerintah Arab Saudi akan memberlakukan kebijakan
lockdown secara nasional saat libur Idulfitri untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kementerian Dalam Negeri mengambil keputusan tersebut pada Selasa (12/5) ketika jumlah paparan virus melonjak. Arab saat ini menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di wilayah Teluk.
Dikutip dari pernyataan kementerian yang dirilis kantor berita Arab Saudi,
lockdown secara penuh akan diberlakukan di negara tersebut pada 23-27 Mei yang bertepatan dengan hari perayaan Idulfitri.
Penguncian wilayah sudah dilakukan di banyak lokasi, namun bulan lalu pemerintah melonggarkan pembatasan pada pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Papan Iklan 'Jam Kematian Trump' Terpampang di New York
Sebuah papan iklan didirikan di New York Times Square menunjukkan jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat.
Sang pembuat, Eugene Jarecki, menamainya dengan "Jam Kematian Trump." Jam tersebut menjadi pengingat bahwa kematian akibat Covid-19 di AS bisa dihindari jika Presiden Donald Trump bertindak lebih cepat.
Eugene Jarecki memasang jam itu di atap gedung Times Square yang saat ini kosong karena pandemi corona. Pada hari Senin, penghitungan menunjukkan lebih dari 48 ribu kematian di New York, dari total lebih dari 80 ribu di AS.
Sejauh ini AS masih menjadi negara dengan kematian karena corona tertinggi di dunia.
"Jam berdetak pada asumsi bahwa 60 persen dari kematian Covid-19 di Amerika Serikat dapat dicegah seandainya administrasi Trump menerapkan aturan jarak sosial dan menutup sekolah lebih awal," kata Jarecki yang seorang pembuat film itu seperti dikutip dari AFP, Rabu (13/5).
(evn)
[Gambas:Video CNN]