Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah papan iklan didirikan di New York Times Square menunjukkan jumlah kematian akibat
virus corona di
Amerika Serikat.
Sang pembuat, Eugene Jarecki, menamainya dengan "Jam Kematian Trump." Jam tersebut menjadi pengingat bahwa kematian akibat Covid-19 di AS bisa dihindari jika Presiden Donald Trump bertindak lebih cepat.
Eugene Jarecki memasang jam itu di atap gedung Times Square yang saat ini kosong karena pandemi corona. Pada hari Senin, penghitungan menunjukkan lebih dari 48 ribu kematian di New York, dari total lebih dari 80 ribu di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini AS masih menjadi negara dengan kematian karena corona tertinggi di dunia.
"Jam berdetak pada asumsi bahwa 60 persen dari kematian Covid-19 di Amerika Serikat dapat dicegah seandainya administrasi Trump menerapkan aturan jarak sosial dan menutup sekolah lebih awal," kata Jarecki yang seorang pembuat film itu seperti dikutip dari
AFP, Rabu (13/5).
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Menurut dia, Trump baru memberlakukan aturan tersebut pada 16 Maret, seharusnya bisa lebih cepat yakni pada 9 Maret.
Jarecki menjelaskan, perkiraan angka 60 persen itu berdasarkan pernyataan yang diungkap oleh pakar penyakit menular yang juga anggota satuan tugas penanganan virus corona, Anthony Fauci, pada pertengahan April lalu.
Ketika itu Fauci mengatakan jika mitigasi dilakukan lebih awal, maka AS bisa menyelamatkan banyak nyawa.
"Nyawa yang hilang ini menuntut kepemimpinan yang lebih bertanggung jawab," tulis sineas berbasis di New York yang telah dua kali memenangkan penghargaan di Sundance Film Festival itu.
Kata dia, pendirian Jam Kematian Trump itu sama halnya dengan mengenang para tentara yang gugur dalam perang. Juga untuk mengingatkan bahwa ada biaya yang harus dibayar.
Dia berharap dengan menghitung jumlah nyawa yang melayang akibat lambatnya tanggapan presiden terhadap wabah virus corona dapat menjadikannya lebih baik.
(dea)
[Gambas:Video CNN]