China Sebut AS Masih Utang Iuran ke PBB

CNN Indonesia
Minggu, 17 Mei 2020 23:02 WIB
New York, USA October 16 2016:United nation headquarter and un logo in new york.  the official headquarters of the United Nations since its completion in 1952
Ilustrasi lambang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). China menyebut AS mempunyai utang iuran ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebesar Rp37.1 triliun. (Istockphoto/ LewisTsePuiLung)
Jakarta, CNN Indonesia -- China meminta seluruh negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), memenuhi kewajiban keuangan mereka dan menekankan Amerika Serikat berutang lebih dari US$2 miliar kepada organisasi itu.

"Pada 14 Mei, total kewajiban belum dibayarkan untuk anggaran rutin PBB dan anggaran misi perdamaian mencapai US$1,63 miliar dan US$2,14 miliar," pernyataan China mengutip laporan kantor Sekretaris Jenderal PBB, seperti dilansir AFP, Minggu (17/5).
Angka tersebut setara dengan Rp24,2 triliun dan Rp31,8 triliun. Dalam laporan itu, China juga menyinggung tunggakan dalam beberapa tahun terakhir.

AS bahkan disebut sebagai pengutang terbesar di PBB yakni untuk anggaran umum sebesar US$1,165 miliar (Rp17,3 triliun) dan anggaran misi perdamaian sebesar US$1,332 miliar (Rp19,8 triliun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, AS merupakan kontributor terbesar untuk anggaran PBB. Mereka menyumbangkan 22 persen dari biaya operasional tahunan dengan total US$3 miliar dan 25 persen dari operasi misi perdamaian yang mencapai US$6 miliar per tahun.

Seharusnya, AS membayar 27,89 persen anggaran misi perdamaian. Namun, resolusi yang dibuat Kongres dan diberlakukan Presiden Donald Trump pada 2017 dengan memotong anggaran itu menjadi 25 persen membuat AS menghemat anggaran hingga US$200 juta (Rp2,9 triliun).


Tahun fiskal berjalan AS membuat mereka terlihat seperti pengutang paling besar dalam jangka waktu tertentu.

Oleh sebab itu, AS membantah tudingan itu dan malah menyebut seruan kepada PBB merupakan langkah China mengalihkan perhatian dunia serta menutupi krisis Covid-19.

"AS baru-baru ini membayar US$726 juta untuk pemeliharaan perdamaian dan akan membayarkan yang lain pada akhir tahun," kata perwakilan AS.

AS juga menyatakan hanya mempunyai anggaran untuk misi perdamaian sekitar US$888 juta atau sekitar Rp13,2 triliun.


Pada Kamis (14/5) lalu, 50 dari 193 negara termasuk China mengumumkan pelunasan kontribusi mereka kepada PBB. China menjadi penyumbang terbesar kedua setelah AS dengan memberikan 12 persen dari total anggaran operasional dan 15 persen dari sektor misi perdamaian. (chr/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER