Lelaki China Korban Penculikan Jumpa Orang Tua Usai 3 Dekade

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 09:16 WIB
A man is sitting on a chair with his hands tied with a rope on his back.
Ilustrasi penculikan. (Istockphoto/FlyMint Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang lelaki di China yang diculik ketika masih balita pada 32 tahun lalu berhasil ditemukan orang tuanya pada Senin (18/5) lalu lewat bantuan teknologi pengenal wajah.

Mao Yin diculik pada 1988 ketika dia berusia dua tahun. Saat itu dia sedang berada di luar sebuah hotel di kota Xi'an, provinsi Shaanxi, China.

Menurut laporan stasiun televisi pemerintah China, CCTV, Mao Yin dijual kepada pasangan suami istri yang tidak memiliki anak di provinsi Sichuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat penegak hukum menyatakan, mereka masih menyelidiki motif penculikan awal dan tidak memberi informasi lebih lanjut tentang orang tua angkat Mao, seperti dilansir CNN, Rabu (20/5).


Mao dibesarkan oleh orang tua angkatnya dengan nama Gu Ningning. Dia tidak mengetahui bahwa orang tua kandungnya telah mencarinya selama lebih dari tiga dekade.

Pada akhir April lalu, polisi di Xi'an menerima informasi bahwa seorang pria di provinsi Sichuan telah membeli seorang anak dari Shaanxi pada akhir 1980-an.

Polisi menggunakan teknologi pengenal wajah untuk menganalisis foto lama Mao ketika masih balita dan memunculkan gambar perkiraan hasil rekayasa ketika dia dewasa. Kemudian polisi membandingkannya dengan foto-foto di basis data nasional.

Polisi tidak memberikan rincian tentang proses bagaimana membandingkan foto-foto itu.

Mao pun dipertemukan kembali dengan orang tua kandung pada jumpa pers yang digelar oleh kepolisian Xi'an.

"Aku tidak ingin dia meninggalkanku lagi. Aku tidak akan membiarkan dia meninggalkanku lagi," kata ibunya, Li Jingzhi, sambil memegang erat-erat tangan putranya.


Mao yang sekarang menjalankan bisnis dekorasi rumah di Sichuan mengatakan dia akan pindah ke Xi'an untuk tinggal bersama orang tua kandungnya.

Ketika Mao diculik, Li berhenti dari pekerjaannya dan mengabdikan diri untuk mencari anaknya. Dia menyebarkan lebih dari 100.000 selebaran dan tampil di banyak program televisi nasional.

Dia juga menjadi sukarelawan, mengumpulkan informasi tentang anak-anak lain yang hilang, dan membantu 29 di antaranya bersatu kembali dengan keluarga mereka.

Sebelumnya, Mao pernah menyaksikan Li berbicara tentang anaknya yang hilang di televisi dan tersentuh dengan kegigihannya. Namun, dia tidak menyadari bahwa dia adalah anak yang dimaksud oleh Li.


Tidak ada data resmi tentang berapa banyak anak yang diculik di China dalam setiap tahun. Di sebuah situs pencarian anak hilang, Baby Come Home, ada lebih dari 51.000 keluarga yang mendaftar untuk mencari anak-anak mereka.

Menurut kantor berita Xinhua, sejak Kementerian Keamanan Publik membentuk basis data DNA nasional pada 2009 untuk mencocokkan orang tua dengan anak-anak yang hilang, polisi telah menemukan dan menyatukan kembali lebih dari 6.300 anak-anak yang diculik. (ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER