Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Spanyol pada Selasa (26/5) mengumumkan negara itu akan menyelenggarakan 10 hari berkabung untuk para korban
virus corona Covid-19 yang telah mencapai 27 ribu jiwa.
Masa berkabung akan dimulai pada Rabu (27/5) dan ditandai dengan bendera setengah tiang di seluruh bangunan publik juga pemerintah.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan melalui akun Twitter bahwa masa berkabung itu akan "berlangsung 10 hari, masa berkabung terpanjang dalam demokrasi kita, yang akan menggambarkan kesedihan kami dan memberi penghormatan kepada mereka yang telah meninggal,"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masa berkabung itu telah disetujui dalam rapat kabinet Selasa (26/5), dan juru bicara pemerintah Maria Jesus Montero mengatakan juga akan ada sebuah perayaan untuk menghormati korban yang dipimpin oleh Raja Felipe VI.
"Delapan dari 10 korban lebih tua dari 70 tahun, mereka yang membantu membangun negara yang kita kenal kini. Kami akan menghormati hidup mereka sebagaimana layaknya dengan upacara resmi," katanya tanpa menyebutkan tanggal.
Spanyol merupakan salah satu negara dengan jumlah korban Covid-19 terburuk di Eropa. China, tempat wabah ini pertama kali merebak, membunuh 4.634 jiwa dan melakukan masa berkabung pada 4 April lalu.
Sementara itu, Italia juga melakukan hal serupa pada 31 Maret untuk menghormati 32 ribu jiwa yang melayang akibat Covid-19.
Pada pekan ini, Amerika Serikat akan melakukan masa berkabung dengan pemasangan bendera setengah tiang selama tiga hari untuk menghormati korban Covid-19 yang mencapai 98.200 jiwa.
Hingga Selasa (26/5), Spanyol mencatat ada 27.117 kematian akibat Covid-19 dari 236 ribu kasus yang terjadi.
(afp/end)
[Gambas:Video CNN]