WHO Tegaskan Tak Ingin Putus Hubungan dengan AS

CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2020 23:54 WIB
FILE- In this March 23, 2020 file photo, President Donald Trump talks during a briefing about the coronavirus in the James Brady Briefing Room, Monday, March 23, 2020, in Washington, as Attorney General William Barr looks on. Legislation to extend surveillance authorities that the FBI sees as vital in fighting terrorism was thrown in doubt Wednesday as President Donald Trump, the Justice Department and congressional Republicans all came out in opposition. (AP Photo/Alex Brandon)
Presiden AS, Donald Trump. (AP/Alex Brandon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku masih ingin tetap bekerja sama dengan Amerika Serikat meskipun Presiden Donald Trump mengambil pilihan untuk memutuskan hubungan dengan badan kesehatan PBB tersebut.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan keterlibatan AS dengan organisasi telah membuat perbedaan besar selama beberapa dekade. 
"Harapan WHO agar kolaborasi ini tetap berlanjut," ujar Tedros, Senin (1/6).

Seperti diketahui, Presiden Donald Trump memutuskan mengakhiri hubungan Amerika Serikat dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan kebijakan diambil karena menganggap gagal WHO dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
Cekcok antara AS dan WHO memang terus memanas, terutama setelah Trump menganggap organisasi di bawah naungan PBB itu bias terhadap China, negara tempat virus corona pertama kali terdeteksi dan menyebar ke seluruh dunia.

Bahkan sejak Maret, Trump menggembar-gemborkan AS sebagai pendonor terbesar akan menangguhkan dana bagi WHO. Ia menegaskan akan mengerahkan seluruh pengaruhnya untuk menyetop aliran dana AS pada badan kesehatan dunia tersebut.

Trump menuding virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Politikus Partai Republik itu mengklaim pemerintahannya mempunyai bukti bahwa virus corona adalah hasil rekayasa di laboratorium Institut Virologi Wuhan, China. Namun, China berkali-kali membantah dugaan tersebut.

(ain/ain/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER