Obama Kutuk Keras Kekerasan Aparat kepada Pengunjuk Rasa

CNN Indonesia
Selasa, 02 Jun 2020 02:25 WIB
NEWARK, NJ - OCTOBER 19: Former U.S. President Barack Obama speaks at a rally in support of Democratic candidate Phil Murphy, who is running against Republican Lt. Gov. Kim Guadagno for the governor of New Jersey, on October 19, 2017 in Newark, New Jersey. In Obama's first return to the campaign trail, the former president is stumping for Democratic gubernatorial candidates in New Jersey and Virginia as they prepare for next month's elections.   Spencer Platt/Getty Images/AFP
Mantan Presiden AS, Barack Obama. (Spencer Platt/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden AS Barack Obama mengutuk kekerasan aparat kepada para pengunjuk rasa di tengah protes atas kematian warga Afro-Amerika, George Floyd.

Dilansir CNN, Senin (1/6), Obama menyoroti kebrutalan polisi. Obama menyerukan solusi politik, ketimbang membalas keluhan pengunjuk rasa dengan tindak kekerasan aparat.

"Mari kita tidak memaafkan kekerasan, atau merasionalisasikannya, atau berpartisipasi di dalamnya," ujar Obama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mayoritas peserta sangat damai, berani, bertanggung jawab, dan menginspirasi. Mereka pantas mendapatkan rasa hormat dan dukungan kita, bukan penghukuman," kata Obama.
Obama menekankan bahwa aspirasi dan protes masyarakat sipil hanya menyoroti ketidakadilan rasial. Merespons hal itu, Obama mengatakan perlu direspons melalui undang-undan dan praktik kelembagaan tertentu.

"dan menekankan pentingnya memilih pejabat yang tepat di semua tingkat pemerintahan,"

Kritik Obama terus digaungkan, setelah sebelumnya pada Jumat waktu setempat mengutuk keras penyebab kematian George Floyd.
"Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh dalam sebuah bangsa yang menghidupkan idealisme tertinggi, kita bisa dan harus lebih baik," tulis Obama di akun twitternya, akhir pekan lalu.

George Floyd tewas karena lehernya dikunci menggunakan lutut oleh polisi yang menangkapnya dengan tuduhan membelanjakan uang palsu di Minneapolis pada awal pekan lalu. Buntut kematian Floyd tersebut, muncul protes antirasialisme di seluruh wilayah AS, bahkan menular ke wilayah lain di dunia termasuk di Eropa.

Buntut kematian Floyd tersebut, muncul protes antirasialisme di seluruh wilayah AS, bahkan menular ke wilayah lain di dunia termasuk di Eropa. (ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER