Dorong Lansia hingga Pendarahan, Dua Polisi New York Diskors

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2020 12:44 WIB
Protesters are seen from the roof of the Minneapolis police 3rd Precinct building Thursday, May 28, 2020, in Minneapolis. Protests over the death of George Floyd, a black man who died in police custody Monday, broke out in Minneapolis for a third straight night. (AP Photo/Julio Cortez)
Ilustrasi demonstrasi menentang kematian George Floyd di Amerika Serikat. (AP/Julio Cortez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua anggota polisi Buffalo, New York, diskors tanpa gaji karena mendorong pria lanjut usia hingga pendarahan dalam aksi protes menentang kematian George Floyd.

Insiden tersebut terekam video dan kemudian menyebar di media sosial.

Wali Kota Buffalo Byron Brown mengatakan bahwa dia sangat terganggu oleh video kejadian itu. Kata dia komisi kepolisian tengah menyelidiki masalah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malam ini, setelah bentrokan antara dua kelompok pedemo dalam unjuk rasa ilegal di luar jam malam, dua petugas Polisi Buffalo mendorong seorang pria berusia 75 tahun. Korban stabil tapi kondisinya serius di ECMC," kata Brown dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Jumat (5/6).


"Setelah berhari-hari protes damai dan pertemuan antara saya, kepemimpinan polisi dan anggota masyarakat, malam ini mengecewakan," kata dia. "Pikiran saya bersama korban."

Dalam video yang beredar tampak pria itu jatuh telentang setelah didorong. Tak lama kemudian darah mengalir di tanah yang keluar dari bagian bawah kepalanya.

Gubernur New York Andrew Cuomo juga mengutuk insiden itu. Dia mengatakan telah berbicara dengan Brown mengenai masalah tersebut.


"Insiden ini sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan benar-benar memalukan. Saya telah berbicara dengan Wali Kota Buffalo Byron Brown dan kami setuju bahwa petugas yang terlibat harus segera ditangguhkan sambil menunggu penyelidikan formal. Petugas polisi harus menegakkan hukum, bukan menyalahgunakan hukum," kata Cuomo lewat akun Twitter.

Kematian Floyd dinilai menjadi puncak amarah warga Amerika terkait diskriminasi dan sikap rasisme yang sistematis, terutama terhadap perlakuan aparat kepada warga kulit hitam dan minoritas.

Sehari setelah kematian Floyd, demonstrasi menuntut keadilan pecah di Minneapolis. Sejak itu, protes dan gerakan solidaritas serupa meluas ke setidaknya 140 kota di AS, termasuk ibu kota Washington, bahkan mancanegara.


Sebanyak 10 ribu demonstran di AS dilaporkan ditangkap selama sembilan hari aksi unjuk rasa solidaritas atas kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd, akibat kekerasan oleh polisi di Minneapolis.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (4/6), angka itu terus bertambah karena aksi unjuk rasa terus berlangsung sepanjang (dea/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER