Hubungan Tegang, AS Ingin Buka Kembali Konsulat di Wuhan

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 18:16 WIB
In this Thursday, Feb. 6, 2020, photo, workers in protective suits ride on a truck carrying medical supplies into Huoshenshan temporary hospital built for patients who diagnosed with 2019-nCoV in Wuhan in central China's Hubei province. The number of confirmed cases of the new virus has risen again in China on Saturday as the ruling Communist Party faced anger and recriminations from the public over the death of a doctor who was threatened by police after trying to sound the alarm about the disease over a month ago. (Chinatopix via AP)
Ilustrasi virus corona di Wuhan. (Chinatopix via AP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mempertimbangkan membuka kembali kantor konsulat di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Juni ini setelah ditutup pada Januari lalu akibat penyebaran virus corona (Covid-19) dari kota itu.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan rencananya itu kepada Kongres.

"Kemlu berencana melanjutkan operasi kantor konsulat pada atau sekitar 22 Juni 2020 meski jadwal operasional masih bisa diubah berdasarkan perkembangan kondisi," kata Asisten Menlu AS untuk Urusan Legislatif, Mary Elizabeth Taylor, dalam notifikasi kepada Kongres pada Selasa (9/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada Januari lalu, Kemlu AS memerintahkan mengevakuasi seluruh staf konsulat beserta keluarganya dari Wuhan. Langkah itu dilakukan menyusul penyebaran virus corona yang pertama kali terdeteksi dan menyebar di kota itu.

Dalam notifikasi itu, Kemlu AS mencatat bahwa pada saat ini kondisi di China secara umum, dan Provinsi Hubei secara khusus, telah meningkat sedemikian rupa sehingga melanjutkan misi diplomatik di Wuhan merupakan sebuah langkah yang tepat.
INFOGRAFIS AGAR TAK TERTULAR VIRUS CORONAFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Terlebih, saat ini, relasi China-AS kian merenggang sehingga dinilai cukup krusial untuk melanjutkan misi diplomatik di Negeri Tirai Bambu.

"Pada titik kritis dalam hubungan China-AS saat ini, sangat penting jika posisi diplomatik kami di China terus dikelola," bunyi notifikasi Taylor itu menambahkan seperti dikutip CNN.


Retorika perseteruan AS-China memang semakin meruncing terutama selama masa pandemi corona. Pemerintahan Presiden Donald Trump terus menuding China tidak jujur dalam menangani pandemi.

Washington juga menyalahkan Beijing atas wabah mematikan yang telah menginfeksi lebih dari 7,3 juta orang di seluruh dunia ini. (rds/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER