Infeksi Corona Pakistan Kembali Melonjak, 5.000 Kasus Sehari

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2020 12:19 WIB
Policemen arrest a doctors in the course of a protest during a government-imposed nationwide lockdown as a preventive measure against the COVID-19 coronavirus, in Quetta on April 6, 2020. - Authorities in Pakistan's southwestern city of Quetta arrested more than 50 doctors protesting against the unavailability of safety equipment, police and physicians said on April 6. (Photo by Banaras KHAN / AFP)
Pakistan kembali encatat lonjakan infeksi corona, 5.000 kasus baru dalam sehari. (Foto: AFP/BANARAS KHAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pakistan kembali mencatat lonjakan pasien terinfeksi virus corona, dalam sehari ada 5.000 kasus baru. WHO mendesak pemerintah Pakistan untuk memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) untuk membendung lonjakan yang lebih besar.

Secara keseluruhan hingga saat ini Pakistan mencatat 119.536 kasus, 2.356 kematian dan 38.391 pasien sembuh.

Hingga saat ini tingkat pengujian virus corona dalam sehari di Pakistan telah mencapai 25 ribu. Namun WHO mengatakan jumlah tersebut harus bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Associated Press, Perdana Menteri Imran Khan menuai kecaman dari rival politiknya dan kalangan profesional karena melonggarkan lockdown di tengah lonjakan kasus corona.

Khan juga dikecam lantaran tidak ada kemajuan dalam melacak pandemi Covid-19.

Dalam sebuah konferensi pers yang ditayangkan televisi, Khan menegur warga Pakistan karena tidak mematuhi aturan untuk mengenakan masker dan menjaga jarak.

Insert Artikel - Waspada Virus Corona(CNN Indonesia/Fajrian)

Ia berdalih melonggarkan lockdown karena perekonomian tidak bisa bertahan. Sementara warga miskin di Pakistan akan menjadi pihak yang paling terpukul jika pemerintah memberlakukan lockdown total.

Sejauh ini Pakistan dinilai lambat dalam mengendalikan para pemimpin agama radikal. Di awal penyebaran corona, mereka tetap diizinkan mengundang misionaris Islam dari seluruh dunia untuk menghadiri pertemuan massal pada pertengahan Maret lalu.

Pertemuan tersebut disinyalir menjadi salah satu pusat penyebaran infeksi virus corona sampai ke jalur Gaza.

Tak hanya itu, selama Ramadan lalu pemerintahan Khan juga menolak untuk menutup masjid dan tidak mengurangi pengurangan aktivitas jelang Idulfitri. Sejak saat itu, jumlah kasus corona terus mengalami peningkatan.

Pekerja medis mengaku kewalahan dengan kondisi saat ini. Ditambah sistem kesehatan yang dinilai kurang memadai lantaran hanya ada 3.000 tempat tidur di ruang gawat darurat (ICU) untuk menangani pasien terinfeksi virus corona. (ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER