Corona, Malaysia dan Brunei Tunda Pemberangkatan Calon Haji

Tribune, The Borneo Post | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 08:52 WIB
A photograph taken on March 5, 2020 shows the white-tiled area surrounding the Kaaba, inside Mecca's Grand Mosque, empty of worshippers. - Saudi Arabia today emptied Islam's holiest site for sterilisation over fears of the new coronavirus, an unprecedented move after the kingdom suspended the year-round umrah pilgrimage. (Photo by ABDEL GHANI BASHIR / AFP)
Masjidil Haram dan Kakbah disterilkan dari pengunjung akibat pandemi virus corona. (AFP/ABDEL GHANI BASHIR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Malaysia, Datuk Seri Dr. Zulkifli Mohamad Al-Bakri, menyatakan pemerintah setempat tidak akan memberangkatkan rombongan jemaah calon haji ke Arab Saudi karena khawatir dengan pandemi virus corona (Covid-19).

"Berdasarkan taklimat dengan Kementerian Kesehatan Malaysia, lembaga Tabung Haji dan Majelis Nasional Ulama yang digelar pada 9 Juni, perjalanan haji pada 1441 Hijriyah ditunda. Ini adalah keputusan sulit dan kami memahami melaksanakan ibadah haji sangat penting bagi umat Islam," kata Zulkifli, dalam jumpa pers di Putrajaya, seperti dilansir The Borneo Post, Jumat (12/6).


Zulkifli menyatakan keputusan itu sudah disampaikan kepada Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulkifli menyatakan keputusan itu diambil berdasarkan prinsip dalam Islam, yakni menghindari sesuatu perbuatan atau keadaan yang bisa menyebabkan bahaya. Menurut dia, karena sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka ada kemungkinan virus tersebut terus menular di dunia.

"Melaksanakan ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang juga mempunyai konsep Istita'ah, yaitu melaksanakan ibadah dalam kondisi sehat, aman, mendapat izin menuju Tanah Suci dan juga mempunyai kemampuan keuangan. Tanpa hal tersebut, maka tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli dia sudah menyampaikan keputusan penundaan pemberangkatan rombongan calon jemaah haji kepada Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Dr. Muhammad Saleh bin Taher Banten, melalui Duta Besar Dr. Mahmoud Hussien Saeed Qattan.


Secara terpisah, Kerajaan Brunei Darussalam juga menyatakan menunda memberangkatkan jemaah haji tahun ini dengan alasan khawatir dengan wabah virus corona.

Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Awang Badaruddin Othman. Mereka menyatakan tidak akan memberangkatkan sekitar seribu penduduk yang dipilih dan mereka yang membayar secara mandiri untuk berhaji tahun ini.

"Terkait masalah haji, kami melihat pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman di seluruh dunia dan belum akan hilang dalam waktu dekat," kata Badaruddin, seperti dilansir Tribune.

Muslim pilgrims take part in the symbolic stoning of the devil at the Jamarat Bridge in Mina, near Mecca, which marks the final major rite of the hajj on September 1, 2017.Saudi Arabia says it has deployed more than 100,000 security personnel to keep pilgrims safe this year. / AFP PHOTO / Karim SAHIBIlustrasi melempar jumrah di Mina, Arab Saudi, dalam rangkaian ibadah haji. (AFP PHOTO / Karim SAHIB)

Badaruddin menyatakan keputusan itu juga didukung oleh Raja Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah, dan Majelis Ulama Brunei Darussalam.

Hal ini menambah daftar negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Sebelumnya Singapura dan Indonesia juga menyatakan hal yang sama karena ancaman virus corona. (ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER