Jakarta, CNN Indonesia -- Wanita di
Filipina meninggal setelah telantar tak ada bus untuk pulang kampung karena
lockdown virus corona.
Michelle Silvertino, 33, ditemukan tak sadarkan diri di atas jembatan di sepanjang jalan raya utama di ibu kota Manila pada 5 Juni.
CNN Filipina melaporkan ibu tunggal dari empat anak itu mencoba naik bus ke rumahnya di Calabanga, Provinsi Camarines Sur yang berjarak lebih dari 400 kilometer dari Manila. Namun, karena ada kebijakan karantina Covid-19, tidak ada angkutan umum yang beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Silvertino kemudian berjalan dari Kota Quezon ke Kota Pasay dengan harapan dapat menumpang dari sana. Tetapi usaha itu sia-sia. Dia pun terdampar di jembatan selama berhari-hari hingga akhirnya ditemukan tidak sadar dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Kematiannya memicu kemarahan publik Filipina. Netizen mengekspresikan kemarahan lewat tagar #JusticeforMichelleSilvertino dan trending di Twitter.
Penduduk di seluruh negeri bergabung dalam kampanye di media sosial yang menyerukan keadilan dan mengkritik pemerintah karena tidak bertindak cukup membantu pekerja migran yang telantar seperti Silvertino.
Mereka mendesak pemerintah turut membantu memulangkan para pekerja tersebut.
Sejak Maret, Filipina memberlakukan penguncian ketat untuk menekan penyebaran virus korona yang mencakup penghentian transportasi umum di pulau Luzon, meliputi wilayah Manila. Warga diperintahkan untuk tinggal di rumah.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Pemerintah Filipina mulai melonggarkan sejumlah pembatasan di ibu kota pada 1 Juni dan transportasi umum diizinkan kembali beroperasi. Namun, bus antar provinsi masih dilarang.
Kisah Silvertino juga dialami oleh banyak pekerja migran Filipina lainnya yang tidak bisa pulang karena pembatasan.
CNN Filipina melaporkan ratusan penumpang yang terdampar berkemah di bawah jalan bebas hambatan di dekat bandara internasional Manila pada hari Kamis setelah penerbangan mereka dibatalkan.
Setelan kejadian tersebut, pemerintah Filipina mengumumkan akan membantu pekerja yang terdampar di negara itu kembali ke rumah.
Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque berjanji kejadian yang menimpa Silvertino tidak akan terulang. Kata dia Departemen Kesejahteraan Sosial dan Transportasi akan membantu pekerja yang berkumpul di halte bus dan bandara.
"Tidak ada yang menginginkan ini terjadi, tetapi kami sekarang akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan apa yang dialmi Michelle Silvertino tidak akan terjadi lagi. Kami memiliki kebijakan baru untuk membantu semua yang terdampar di bandara dan terminal bus," kata Roque.
Dia menambahkan bahwa para pekerja akan menjalani tes cepat untuk Covid-19 sebelum mendapatkan transportasi.
(dea)
[Gambas:Video CNN]