Jegal di Pilpres, Biden Pakai Buku Karya Eks Penasihat Trump

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 21:25 WIB
Democratic presidential candidate, former Vice President Joe Biden takes off his mask before speaking during an event in Dover, Del., Friday, June 5, 2020. (AP Photo/Susan Walsh)
Joe Biden, rival politik Donald Trump dalam Pilpres AS 2020. (Foto: AP/Susan Walsh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim kampanye Joe Biden bergerak cepat memberikan argumen yang menyebut jika Presiden Donald Trump meminta Presiden China Xi Jinping untuk membantunya memenangkan pemilu.

Pernyataan itu dimuat dalam buku berjudul "The Room Where It Happened" yang ditulis oleh mantan penasihat Donald Trump, John Bolton.

Para pembantu utama Biden menyerang balik Trump dengan mengatakan ia sebagai orang yang telah mengambil pendekatan lunak terhadap Beijing dan mengabaikan pelonggaran HAM demi mendapat bantuan asing untuk misi politiknya. Hal itu disampaikan lantaran sejauh ini Trump kerap menyebut Biden lunak terhadap China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah melihat selama tiga tahun bahwa Donald Trump telah menjalin dukungan dengan rezim otoriter yang bersedia membantunya secara pribadi dan politik," ujar seorang penasihat Bidem, Ron Klain dalam sebuah wawancara.

Dilansir dari AP, tim kampanye Biden berharap buku karya Bolton akan membantu memperkuat argumen mereka jika pemerintahan Trump lambat dalam menangani virus corona yang muncul sejak 27 Januari.

Trump pada Februari lalu diketahui menolak untuk menekan China karena khawatir tindakannya bisa mengguncang pasar saham, disamping itu dia juga tidak mau mengecewakan Presiden Xi Jinping. Pada 22 Januari lalu Trump mempercayai Xi bisa menangani pandemi tersebut.

Keengganan Trump ini juga dituliskan oleh Bolton dalam bukunya. Pihak Gedung Putih diketahui berupaya memblokir publikasi buku Bolton karena dianggap terlalu menyudutkan Trump.

[Gambas:Video CNN]

Di sisi lain, Trump membantah seluruh klaim yang ditulis Bolton dalam bukunya. Trump bahkan mengatakan tulisan Bolton penuh dengan kebohongan.

"Buku yang ditulis oleh John Bolton penuh kebohongan dan dan cerita karangan. Sebelumnya selalu berkata manis tentang saya sampai saya memecatnya. Dia adalah orang bodoh yang tidak pernah puas dan selalu ingin berperang. (Dia) Tidak punya pegangan, diasingkan dan dengan senang hati (saya) mendepaknya. Dasar bodoh!," cuit Trump melalui akun Twitter, seperti dikutip pada Jumat (19/6).

Dalam buku itu Bolton mengatakan Trump juga mendukung China membangun kamp konsentrasi bagi etnis minoritas Muslim Uighur. Dukungan itu disebut dilontarkan Trump demi memuluskan permintaan terkait bantuan pemilu kepada Xi.

Bolton menyebut Trump mengatakan Xi harus melanjutkan membangun kamp tersebut yang menurutnya adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

"Dalam jamuan makan malam KTT G20 di Osaka pada Juni 2019, dengan hanya hadir penerjemah, Xi menjelaskan kepada Trump mengapa ia pada dasarnya membangun kamp konsentrasi di Xinjiang. Menurut penerjemah kami, Trump mengatakan bahwa Xi harus melanjutkan pembangunan itu. Kamp-kamp itu menurut Trump adalah hal yang tepat untuk dilakukan," tulis Bolton dalam bukunya itu seperti dikutip dari CNN.

(ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER