Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton, menyebut upaya diplomatik 2018 untuk pelucutan senjata nuklir Korea Utara merupakan hasil 'kreasi' Korea Selatan, dan bukan gagasan Presiden AS, Donald Trump.
Dilaporkan CNN pada Kamis (19/6), pernyataan itu tertuang dalam buku Bolton yang berjudul 'The Room Where It Happened' yang akan terbit pekan depan.
Di dalam buku itu, Bolton menulis tentang pertentangan dengan Trump baik selama dan setelah pertemuan puncak pertama dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Singapura pada Juni 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh upaya diplomatik adalah ciptaan Korea Selatan. Lebih berkaitan dengan agenda 'penyatuan' daripada strategi serius di pihak Kim atau kami (AS)," kata Bolton dalam bukunya.
Dilansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, Bolton juga mengklaim bahwa Trump 'sangat ingin mengadakan pertemuan dengan harga berapapun', dan menyatakan Kim telah membuatnya 'ketagihan' di KTT Singapura.
Menurut surat kabar The New York Times, Bolton juga mencemooh serangkaian keputusan Trump. Ia menyebut keputusan Trump untuk bertemu Kim di Singapura sebagai 'kesalahan bodoh'.
Selain itu keinginan Trump untuk mengundang Kim ke Gedung Putih ia nilai sebagai 'potensi bencana yang sangat besar'.
Dalam artikel lain, surat kabar The New York Times menulis Trump 'menghabiskan waktu berminggu-minggu' terpaku untuk memberi Kim salinan lagu Rocket Man karya penyanyi asal Inggris, Elton John, dalam bentuk cakram digital.
Bolton juga menyebut Trump ingin Kim mengetahui bahwa menjulukinya Rocket Man kepada Kim sebagai wujud tanda sayang.
Menurut Fox News, Bolton menulis peluncuran rudal jarak pendek Korea Utara pada Mei 2019 merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun, juga sangat mungkin melanggar resolusi tanpa melanggar janji Kim kepada Trump, di mana hanya melibatkan peluncuran peluru kendali balistik antarbenua (ICBM).
Meski begitu, Bolton juga memuji Trump dalam beberapa hal.
"Ketika Pompeo mengatakan kepada Trump bahwa Korea Utara menginginkan 'jaminan keamanan' sebelum denuklirisasi, Trump menjawab 'Bangunan kepercayaan ini adalah omong kosong'. (Menjadi) hal paling cerdas yang dia katakan dalam beberapa bulan," demikian isi laporan Fox News mengutip isi buku yang ditulis Bolton.
Trump menyatakan apapun yang terjadi, KTT itu akan berjalan sukses.
Surat kabar The Washington Post melaporkan buku itu juga menggambarkan upaya Pompeo untuk menghentikan Trump menarik pasukan AS keluar dari berbagai negara, termasuk di Timur Tengah dan Semenanjung Korea.
"Pompeo mengatakan dia khawatir Trump kembali meninggalkan Semenanjung sepenuhnya," tulis Bolton.
John Bolton keluar dari pemerintahan Trump pada September lalu setelah berselisih paham dengan Trump mengenai berbagai masalah kebijakan, termasuk yang menyangkut dengan Korea Utara.
(ans/ayp)