Kapten Kapal Induk AS yang Bocorkan Memo soal Corona Dipecat

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jun 2020 15:55 WIB
Un militaire francais est post, le 13 mars 2002,  aux abords du porte-avions amricain Thodore Roosevelt, en escale technique pour 72 heures au port autonome de Marseille. AFP PHOTO ANNE-CHRISTINE POUJOULAT

A French soldier looks at the US aircraft carrier Theodore Roosevelt during a technical call at the port of Marseille 14 March 2002. AFP PHOTO ANNE-CHRISTINE POUJOULAT (Photo by ANNE-CHRISTINE POUJOULAT / AFP)
Kapten kapal induk Theodore Roosevelt milik AS dipecat. (Foto: AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angkatan Laut Amerika Serikat memecat Kapten Brett Crozier, komandan kapal induk tenaga nuklir Theodore Roosevelet yang terpapar virus corona.

Crozier telah dibebastugaskan sejak awal April lalu lantaran dianggap menyebarluaskan memo internal terkait situasi kapal induk yang terpapar Covid-19. Selain Crozier, Laksamana Muda Stewart Baker juga mengalami nasib yang sama.

Michael Gilday, kepala operasi AL AS mengatakan Crozier dan Baker dipecat setelah dianggap bersalah dalam menangani wabah corona yang menginvasi kapal pada Maret lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah meninjau kembali tindakan Laksamana Baker dan Kapten Crozier, mereka tidak melakukan cukup upaya yang sesuai dengan kewajiban utama mereka untuk menjaga 5.000 awak kapal (dari terinfeksi virus)," ujar Gilday.

Mengutip AFP, keputusan pemecatan Crozier diumumkan setelah melalui proses penyelidikan selama dua bulan. Angkatan Laut AS memutuskan Crozier tidak bisa kembali bekerja untuk kapal induk Theodore Roosevelt. Selain itu, ia juga dianggap tidak memenuhi syarat untuk bekerja sebagai kapten kapal lainnya.

Sedangkan Baker akan menghadapi penundaan promosi jabatan untuk menunggu hasil peninjauan lebih lanjut.

Gilday menyebut Crozier seharusnya bisa mengevakuasi awak kapal ke fasilitas yang telah disiapkan di pusat kebugaran secara profesional. Sementara Crozier saat itu memutuskan untuk memberi kenyamanan dengan menyediakan kamar hotel bagi para awak kapal.

"Masalahnya benar-benar terkait standar kinerja, terutama di masa krisis," ujarnya.

Kapal induk tersebut menjadi klaster baru penyebaran virus corona di AS. Angkatan Laut AS melakukan evakuasi ribuan marinir dan pelaut di kapal induk tersebut.

Berdasarkan data terbaru John Hopkins University, saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di dunia. Sebanyak 2.219.976 kasus dengan 119.112 korban jiwa.

(ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER